Lihat ke Halaman Asli

Hilman Idrus

Fotografer

Melihat Dari Dekat Makam Sultan Mahmud Badaruddin II di Ternate

Diperbarui: 27 Maret 2021   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Papan nama Makam Sultan Mahmud Badaruddin II

Kamis (25/3) kemarin, tepat pukul 11.25, saya memutuskan berkunjung ke lokasi Pekuburan Islam Ternate, di kelurahan Makassar Barat, Kecamatan Ternate Tengah. Walaupun setiap saat sering memintas di lokasi ini. Namun, baru kali ini timbul keinginan untuk melihat makam pahlawan nasional asal Palembang tersebut dan mendokumentasikan. 

Areal Makam Sultan Mahmud Badaruddin II di potret dari depan

Tentu, tujuannya adalah selain memperoleh galeri makam Sultan Mahmud Badaruddin II, juga mengetahui cerita soal keberadaan makam tersebut, lantaran pada setiap malam kamis di yayasan English Tranning Center (ETC) Ternate,  putri saya sering ditugaskan oleh tenaga pengajarnya mempresentasikan sejarah terkait objek-objek wisata di kota Ternate.  

Areal Makam Sultan Mahmud Badaruddin II dipotret dari sisi kakan 

Sehingga, pada akhir pekan kami sering berkunjung ke sejumlah objek wisata; memotret dan menulis cerita soal keberadaan objek wisata sejarah di Ternate. Tentu hal ini dilakukan, agar nantinya jika mereka ditugaskan mendampingi para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Ternate, maka mereka dapat bercerita tentang objek-objek sejarah yang ada  di kota Ternate.

 Makam pahlawan nasional asal Palembang itu, terletak pada sisi utara pekuburan Islam dan dipagari tembok beton berkombinasi dua warna: hijau dan kuning. Karena dipagari, sehingga bagi warga yang berziarah atau berkunjung di areal makam Sultan Mahmud Badaruddin II, harus terlebih dahulu meminta izin kepada penjaga makam.

 

Papan informasi di depan Makam Sultan Mahmud Badaruddin II

Setelah bertanya kepada salah seorang warga penjual daun pandan di depan lokasi makam, dia mengarahkan saya ke sisi Timur areal pekuburan, tepatnya di dekat pintu gerbang pekuburan Islam. Katanya, di dekat gerbang ada seorang wanita paruh baya penjual daun pandan bernama Nurhayat Husen, dialah yang dipercayakan sebagai penjaga makam sang Sultan.

Tidak menunggu lama, saya pun bergegas menemuinya. Sambil ngobrol sebentar, saya beritahu kepadanya perihal maksud dan tujuan saya berkunjung ke makam Sultan bernama asli Raden Hasan Pangeran Ratu itu, kebetulan dia juga hendak ke areal makam, karena  dia mendapat informasi bahwa pada pukul 15.00 ada sejumlah rombongan dari Palembang  datang berziarah,  maka kami bermotor menuju ke lokasi makam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline