Lihat ke Halaman Asli

Herna WijayantiWindari

Abhinaya Muda Konservasi

Ini Kisahku

Diperbarui: 5 November 2020   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku mempunyai hobi di bidang olahraga. aku suka bermain basket. Sejak masuk sma aku mengikuti basket. Awal mengikuti basket di SMA itu benar-benar aku belajar dari nol tentang basket, karena saat smp aku tidak ikut basket melainkan mengikuti volley. Aku berlatih basket seminggu dua kali. Memang tidak mudah jika kita belajar dari nol dengan artian belajar dari tidak tau sampai harus bisa. Waktu itu aku selalu rajin berangkat untuk latihan. Latihan memang capek dan setiap latihan selalu pulang sore. 

Biasanya juga sudah pulang sore badan merasa capek kadang juga masih ada tugas sekolah. Tetapi aku tidak pernah mengeluh, karena ini memang pilihanku semua harus ku jalani. Dari basket itulah bisa menmbah banyak teman dan pengalaman. Kadang tidak selalu latihan disekolah tetapi jiga latihan di luar sekolah. Misalnya latihan bareng dengan SMA lain atau sering disebut dengan sparing. Dari situlah kita dapat mengenal satu dengan yang lain. Tak hanya latihan diluar sekolah kadang juga latihan fisik dipantai. Fisik pantai memang sangat berat untuk dibayangkan kita pasti mikir dipantai itu panas dan berlari lari dipasir itu pastinya berat juga, tetapi disitu kita dapat merubah fisik kita menjadi kuat.

Setelah berlatih sekitar beberapa bulan, ada suatu sekolah yang mengadakan event. Nah, disitu saya dipilih untuk mengikutinya. Tidak semua anak dipilih karena banyak yang mengikuti ekstrakurikuler basket dan yang dibutuhkan saat event hanya 12 orang jadi tidak semuanya dapat mengikutinya. 

Pertama kali aku mengikuti lomba basket dikelas 10 aku merasa minder atau kurang percaya diri karena kemampuanku belum seberapa. Tetapi disitu dalam keadaan apapun aku harus bisa dan nunjukin yang terbaik. Aku mengikuti lomba pertama belum ada hasil atau belum menang. Tidak apa-apa karena dari situlah kita dapat belajar lagi dimana kekurangan kita. Aku dan teman-temanku tidak putus asa karena masih banyak event-event yang akan datang. Walaupun kita gagal dalam event, tetapi kita tetap semangat untuk latihan seperti biasanya.

Suatu ketika...

Disaat kelas 11 banyak event-event basket. Dan disitu aku dan teman-temanku yang dapat mengikuti event itu. Karena kakak kelas sudah banyak yang tidak ikut basket dikarenakan fokus ujian dikelas 12nya. Waktu itu hanya ada angakatanku dan adek kelas. Mungkin banyak temen-temen yang kadang menyebutku seorang kapten, tetapi kadang aku tidak suka disebut kapten karena aku belum mahir bgt dalam bermain basket. Coach dan teman-teman mempercayaiku jika ada lomba-lomba basket pasti aku yang disuruh untuk mengurusi tim untuk lomba tersebut hingga selesai. Suatu ketika ada banyak event basket dan waktunya pun hanya selang beberapa bulan atau minggu.

Di situlah aku tetap selalu mengingatkan timku agar rajin berlatih. Event-event yang diselenggrakan semua kami ikuti. Mungkin memang belum rejeki kami untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Dari event-event tersebut kami gagal semua, sudah berkali kali kami gagal dalam mengikuti lomba. Aku dan teman-temanku tetap bangkit walaupun berkali kali gagal. Banyak juga cemoohan dan perkataan dari teman-temanku. Dari situlah yang membuat kami kuat dan tetap bersemangat. Tetapi aku berjanji suatu saat akan bisa membanggakan sekolah dan pelatihku.

Hari demi hari latiahan tetap latihan seperti biasa. Belajar dari kegagalan membuat latihan kita tetap bersemangat. Menurutku memang semua butuh proses, karena timku memang semuanya tidak rata, kadang dalam satu tim hanya mengandalkan beberapa orang itu memang sulit. Tetapi semangat teman-teman sangat luar biasa, suatu sore sedang latihan dan saat itu cuaca sedang hujan , aku serta teman-teman ku tetap berlatih dengan hujan-hujanan. 

Beberapa bulan kemudian setelah kami gagal-gagal dalam mengikuti event. Suatu ketika ada suatu SMA yang mengadakan event lagi. Disaat itu kami berpikir kami tidak akan ikut, tetapi yang kami cari bukan kemenangan melainkan pengalaman. Disitulah kami ikut lomba tersebut dan dari sekolahku mengeluarkan 2 tim. Team A adalah teamku dan tim B adalah team adek kelas. Team A berjumlah 8 orang dan team b yaitu team adik kelas hanya berjumlah 12. Benar-benar sangat nekat satu team hanya berjumlah 8 orang. 

Saat itu lomba basket tersebut menggunakan sistem grup jadi kita mengumpulkan point sebanyak-banyak. Siap tidak siap kami harus siap. Sebut saja teamku dengan nama SMAN 4 (A). SMA N 4 PURWOREJO mengeluarkan 2 team yaitu team SMAN4 (A) dan SMAN4 (B). Dalam pertandingan pertama team SMAN 4 (A) mampu mengalahkan team dari SMK 3 PURWOREJO. 

Namun kemenangan team SMAN 4 (A) tak diikuti oleh team SMAN 4 (B), team SMAN 4 (B) pada minggu pertama mendapatkan kekalahan dari team SMAN 8 (B). Kemenangan team SMAN 4 (A) berlanjut pada minggu kedua, team SMAN 4 (A) mampu menumbangkan team dari SMK KESEHATAN. Pada pertandingan minggu kedua SMAN 4 (B) kembali mengalami kekalahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline