Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Misteri "Santet" Banten (1)

Diperbarui: 23 Mei 2023   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ilmu teluh (Foto Tribun Medan via Kompas.com). 

Bayu Gandana pada pagi Subuh itu masih bertafakur di Musholla kecil belakang Kedai Ki Damar. Suasana pagi yang tenang dan udara yang sejuk menambah rasa khusyu aktivitas dzikir Bayu Gandana.

Bayu masih melakukan aktivitas di Mushalla kecil itu sampai tiba waktu sholat Dhuha. Baru setelah selesai sholat Dhuha, Bayu meninggalkan Musholla. 

BACA JUGA Episode (1)  Ombak Putih Selat Sunda

Baru ingat pagi ini Bayu ada janji dengan Ki Damar untuk mengunjungi penduduk setempat yang memerlukan pengobatan.

Rupanya Ki Damar sengaja mengajak Bayu untuk membantu pasiennya yang sudah sebulan ini tidak mengalami kemajuan berobat kepada Ki Damar.   

Ki Damar mempersiapkan ramuan obat yang nanti dibawa. Ramuan ini sudah sebulan diberikan kepada pasiennya tapi masih belum terlihat tanda-tanda kemajuan.

Bayu dan Ki Damar hanya cukup berjalan kaki ke rumah pasien yang merupakan penduduk setempat.

Jarak dari Kedai itu hanya sekitar 15 menit perjalanan. Jarak yang relatif dekat untuk ukuran peduduk di desa itu.

Rumah-rumah di sekitar itu hanya ada beberapa saja dengan jarak antar rumah cukup renggang.

Selebihnya adalah pepohonan yang sebagiannya berbatasan langsung dengan Leuweung Hideung.

Ketika Bayu memasuki rumah pasien Ki Damar, ada aura janggal dan bau bangkai yang dirasakan pemuda itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline