Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Menjelaskan pada Anak, "Tidak Apa-apa jika Persahabatan Berakhir"

Diperbarui: 27 Agustus 2022   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak apa-apa jika persahabatan berakhir | foto: Pinterest/ Jacqueline Wilms—

Dalam hidup ini tidak ada yang abadi 

Ikatan persahabatan yang kuat bisa longgar bahkan putus. Semua itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang normal.

Masih kuat dalam ingatan saya ketika hubungan putri saya dengan sahabatnya sejak di Kindergarten perlahan lenyap.

Sahabatnya ini adalah anak tetangga kami yang usianya sebaya anak saya. Mereka pindah ketika saya belum lama tinggal di Jerman.

Anak kami mulai berteman ketika masuk di Kindergarten yang sama. Mereka berdua kemudian menjadi sahabat baik yang tidak terpisahkan. Di mana ada anak saya, di situ juga ada sahabatnya.

Hidup terkadang menghadirkan beragam kejutan

Kami sekeluarga harus pindah ke Beijing saat anak saya masih di Kindergarten. Disusul pindah Shanghai saat anak saya di sekolah dasar.

Dalam kurun waktu sekitar 6 tahun itu hubungan anak saya dan sahabatnya tetap terlihat baik.

Namun, ketika kami pindah kembali ke Jerman, hubungan pertemanan mereka terlihat mulai merenggang. 

Sekolah mereka berbeda, meskipun sesekali mereka mengobrol di bus dan kereta saat bertemu menuju sekolah mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline