Lihat ke Halaman Asli

HASNA

Mahasiswa

Dari Kampus untuk Desa: Mahasiswa KKN-T UNHAS Luncurkan Sistem Informasi Pemetaan Desa untuk Digitalisasi Peta dan Informasi Desa Bonto Manai

Diperbarui: 7 Agustus 2025   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan Peta Administrasi Desa oleh Mahasiswa KKN-T Gelombang 114 Universitas Hasanuddin di Desa Bonto Manai, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (UNHAS) meluncurkan program inovatif bertajuk "SIMPEDES (Sistem Informasi Pemetaan Desa)" di Desa Bonto Manai, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Program ini bertujuan untuk menghadirkan sistem informasi desa berbasis peta digital guna mendukung keterbukaan data, efisiensi pelayanan, serta perencanaan pembangunan yang lebih terarah.

Berdasarkan pengamatan lapangan, Desa Bonto Manai belum memiliki sistem informasi spasial yang terdokumentasi secara digital. Informasi mengenai batas wilayah, fasilitas umum, dan potensi desa masih tersebar dalam dokumen fisik atau hanya diketahui secara lisan. Kondisi ini kerap menyulitkan aparat desa dalam perencanaan dan pelayanan, serta membatasi akses masyarakat terhadap data yang seharusnya terbuka dan mudah dijangkau.

Andi Arfaiz Azhim, mahasiswa KKN-T Program Studi Geofisika UNHAS selaku penggagas program, menjelaskan bahwa pengembangan SIMPEDES dipilih sebagai solusi praktis dan berkelanjutan untuk sistem informasi desa.

"SIMPEDES memungkinkan masyarakat dan perangkat desa melihat informasi penting seperti batas dusun, lokasi fasilitas umum, dan potensi desa hanya melalui satu tampilan peta digital. Sistem ini sederhana, tetapi dampaknya besar terhadap efisiensi pelayanan dan keterbukaan informasi," ujar Arfaiz, selaku penanggung jawab program.

Program SIMPEDES tidak hanya berfokus pada digitalisasi peta desa, tetapi juga melibatkan sosialisasi kepada perangkat desa dan warga mengenai pentingnya pengelolaan data spasial secara terintegrasi. Mahasiswa KKN-T UNHAS bekerja sama dengan aparat desa dan tokoh masyarakat untuk memastikan data yang ditampilkan akurat dan mewakili kondisi lapangan.

Kepala Dusun Mangempang, Amirullah, menyambut baik inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa SIMPEDES sangat dibutuhkan untuk memudahkan akses informasi wilayah, terutama dalam hal pelayanan administrasi dan perencanaan pembangunan di tingkat dusun.

"Kurangnya data spasial yang terdokumentasi membuat program kerja ini sangat bermanfaat, khususnya bagi perangkat desa dalam menyusun rencana pembangunan maupun melayani masyarakat," ungkap Amirullah, Kepala Dusun Mangempang, Desa Bonto Manai.

Perangkat desa setempat turut mendukung program ini dengan antusias. Beberapa di antaranya bahkan menyatakan kesiapan untuk memperbarui data secara berkala dan menjaga keberlanjutan pengelolaan SIMPEDES agar tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Melalui SIMPEDES, mahasiswa KKN-T UNHAS tidak hanya menghadirkan solusi nyata bagi persoalan informasi dan dokumentasi wilayah di Desa Bonto Manai, tetapi juga menanamkan pentingnya transparansi dan pemanfaatan teknologi dalam tata kelola pemerintahan desa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline