Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Merah Jingga

Diperbarui: 22 Oktober 2020   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulan disepuh jingga berkilauan luka dan bencana, bintang-bintang dicekam kepedihan tak lagi menunjukan jalan sedang di bumi relief-relief sabda nabi disapu angin menjadi debu-debu berterbangan, orang-orang saling silang menikam dan Tuhan hilang benam di angkasa.

Lihatlah, semua gaduh, heboh, semua mencari jalan pembenarannya masing-masing atas apa yang mereka lakukan dan tak mau disalahkan lalu dari mulut mereka mengalir deras racun-racun mematikan dan kita di paksa menghisapnya.

Oh kesunyian malam, oh kesepian jiwa, aku seperti kucing liar di tengah kota yang terhimpit kemajuan jaman, terseok-seok menjerit menahan lapar dan dan tidak sedikit menerima cibiran bahkan di tendang.

Oh Tuhan, masih adakah kehidupan di bumi yang damai, saling merangkul mencintai kasih sayang tanpa memilah-milah warna kulit dan agama.

Dan lihatlah aku di pojokkan harapan yang sia-sia, lututku ditekuk tak kuasa bergerak, kulihat orang-orang saling berlomba menjatuhkan, tak perduli teman, tak perduli saudara.

Tuhan lihatlah, aku datang merayap mengetuk pintuMu, bagai serdadu yang kalah perang dan ribuan peluru di tubuhku. Merah, jingga dan di angkasa teriakku menggema menjadi relief-relief pemberontakan yang di guyur air mata.

Merah, jingga

Handy Pranowo

211012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline