Di balik isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim, polusi udara, hingga krisis air bersih, ada satu profesi yang jarang terlihat tapi punya peran penting, yaitu analis kimia. Profesi ini seringkali dianggap sebagai profesi yang hanya bekerja di laboratorium, padahal kontribusi seorang analis kimia jauh lebih luas, salah satunya dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Analis kimia adalah seorang profesional yang bertugas menganalisis komposisi, struktur, dan sifat suatu bahan kimia menggunakan berbagai metode dan instrumen laboratorium untuk tujuan kontrol kualitas, penelitian, dan pengembangan. Mereka mengidentifikasi dan mengukur komponen dalam sampel untuk menjaga standar kualitas produk dan keamanan lingkungan di berbagai industri seperti farmasi, makanan, kosmetik, dan manufaktur.
Seorang analis kimia bukan hanya orang yang mencampur larutan atau bereksperimen dengan zat-zat yang mudah meledak. Mereka adalah pemegang data-data ilmiah yang menentukan apakah air sungai masih aman digunakan untuk kegiatan sehari-hari, apakah udara yang kita hirup sudah melewati ambang batas polusi, atau apakah tanah di sekitar kawasan industri masih baik kualitasnya untuk ditanami tumbuhan. Data yang dihasilkan analis kimia menjadi dasar kebijakan lingkungan, mulai dari instansi lingkungan setempat hingga regulasi global.
Era saat ini, dimana pencemaran yang ditimbulkan semakin kompleks, mulai dari mikroplastik di laut hingga logam berat di air tanah. Peran analis kimia semakin dibutuhkan, dengan mengoperasikan instrumen-instrumen canggih seperti HPLC, GC-MS, ICP-OES, hingga spektrofotometer, para analis dapat mendeteksi zat berbahaya bahkan dalam konsentrasi yang sangat kecil. Bayangkan, jika ada merkuri atau timbal yang kadarnya sangat kecil dan tidak terdeteksi, hal itu dapat jadi ancaman serius bagi kesehatan manusia dan juga ekosistem.
Selain mendeteksi pencemaran di lingkungan, analis kimia juga terlibat dalam riset energi terbarukan dan pengolahan limbah ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di sekitar. Mereka mengembangkan metode untuk mendaur ulang plastik, mengolah air limbah industri, atau menciptakan bahan bakar yang terbarukan dan ramah lingkungan. Terlebih lagi saat ini banyak analis kimia yang menekankan persoalan green chemistry, yaitu pendekatan kimia pada pencegahan pencemaran sejak awal proses, penggunaan bahan yang lebih aman, efisiensi energi, dan minimnya limbah. Dengan menerapkan prinsip ini, analis kimia tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan, tetapi juga mencegahnya agar tidak timbul masalah baru di masa depan.
Sayangnya, profesi ini masih sering dipandang sebelah mata atau tidak terlihat oleh masyarakat. Padahal, tanpa adanya analis kimia, sulit bagi kita untuk benar-benar tahu kondisi lingkungan secara objektif. Mereka adalah "mata" yang membaca kualitas lingkungan dan "suara" yang menyampaikan peringatan ilmiah kepada masyarakat.
Di masa depan, peran analis kimia akan semakin dibutuhkan. Dunia yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan tidak bisa tercapai tanpa dukungan mereka. Jadi, jika kita bicara soal green jobs, jangan lupa analis kimia adalah salah satunya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI