Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Benci Datang Ketika Gerimis Mengundang

Diperbarui: 30 Oktober 2020   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Serienknipser via pixabay.com)

Lima belas tahun yang lalu. Kilas balik yang menandai keretakan hati. Saat aku menunggumu di kafe pojokan jalan. Menanti tanpa kepastian kapan kau tiba.

Kau tidak muncul di hadapan. Aku menunggu dengan sia-sia. Saat itu gerimis turun dari langit muram, seakan menggambarkan hatiku yang sama suramnya. Capuccino tidak juga menceriakan diri. Yang ada hanya kehampaan dalam relung kosong di jiwa.

Ternyata undangan resepsi tiba seminggu sesudahnya. Seminggu kau tidak berkabar, ternyata kau memberi kejutan yang menyakitkan. Hati terluka kembali, lebih parah dari seminggu yang lalu. Ternyata hubungan kita selama ini kau campakkan begitu saja.

Selama lima belas tahun aku berusaha untuk menyingkirkan hadirmu di hatiku. Sakit hatiku akan pengkhianatanmu, menggantung harapan hidup bersama dengan wanita impian harus pupus begitu saja. 

Sekarang kau tiba-tiba muncul. Menanyakan apakah cintaku masih sebesar dulu. Kau menyesal tidak memilihku dan memilih Doni yang sekarang sudah jadi mantan suami. Kau ingin merajut kembali kasih yang sudah terkoyak dan entah apakah masih bisa diperbaiki.

Benci yang dulu benar-benar cinta, sekarang entah apakah masih sama. Kita duduk berdua di kafe pojokan jalan seperti flashback ke masa silam untuk memperbaiki kesalahan sunting film. Gerimis tetap menetes, capuccino menemaniku, dan latte di depanmu.

Entah apa benar-benar cinta atau benci dalam arti yang sesungguhnya. Aku tak pernah membayangkan engkau hadir kembali, memutar ulang bagian film yang tak ingin kuhadapi lagi. 

Engkau mengharapkanku mendampingimu setelah engkau terluka. Sayangnya, engkau lupa akan satu hal.

Dimanakah kau saat aku terluka lima belas tahun yang lalu ketika aku membutuhkan penjelasanmu? 

Samarinda, 30 Oktober 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline