Ketika organisasi ingin bertahan dan berkembang dalam persaingan yang semakin kompleks, mereka perlu memiliki arah strategis yang jelas, struktur organisasi yang mendukung, serta tolak ukur keberhasilan yang tepat. Hal ini menjadi sangat penting dalam perusahaan sektor logistik, yang bergantung pada kecepatan, efisiensi, serta kemampuan adaptabilitas. Artikel ini mengupas bagaimana strategi, desain organisasi, dan efektivitas saling berkaitan, dengan merujuk pada teori Richard L. Daft, serta model dari Michael Porter, Kaplan & Norton, dan Miles & Snow.
1. Strategi: Menentukan Arah dan Keunggulan
Strategi adalah penentu arah organisasi dan bagaimana perusahaan akan mencapai tujuannya. Richard Daft membagi strategi ke dalam beberapa tipe berdasarkan teori Porter dan Miles & Snow:
- Strategi Diferensiasi: Perusahaan menonjolkan layanan unik, seperti pelacakan real time atau layanan prioritas. Cocok bagi logistik e-commerce seperti JNE YES atau AnterAja Sameday.
- Strategi Biaya Rendah: Efisiensi menjadi prioritas, seperti dilakukan Lion Parcel dengan tarif pengiriman yang terjangkau.
- Strategi Fokus: Menargetkan segmen pasar tertentu, misalnya Tiki Froozy fokus untuk layanan pengiriman makanan beku.
Dalam tipologi Miles & Snow, perusahaan logistik juga bisa diklasifikasikan sebagai:
- Prospector: Inovatif dan eksploratif, misalnya perusahaan Shipper yang menerapkan sistem logistik digital terintegrasi.
- Defender: Stabil, menjaga efisiensi dalam wilayah pasar yang mapan.
- Analyzer: Kombinasi antara efisiensi dan inovasi.
- Reactor: Tidak memiliki arah strategis yang jelas, ini berbahaya dalam jangka panjang.
Pada kenyataan nya banyak perusahaan yang menggunakan klasifikasi lebih dari satu. Contoh nya adalah J&T Express yang menggabungkan efisiensi operasional (defender) dengan pengembangan teknologi dan perluasan pasar (prospector), menjadikannya sebagai perusahaan analyzer yang kuat dalam e-commerce logistics
2. Desain Organisasi: Struktur yang Mendukung Strategi
Desain organisasi bukan sekadar bagan struktur, tetai juga menggambarkan bagaimana struktur, proses, dan sumber daya disusun untuk mendukung pencapaian strategi. Daft (2016) menekankan bahwa desain harus disesuaikan dengan strategi agar tujuan tercapai secara efektif.
Menurut Daft, desain organisasi yang ideal bergantung pada strategi yang dipilih. Ada 3 strategi desain organisasi yang disampaikan oleh Daft:
- Strategi efisiensi membutuhkan struktur terpusat, SOP yang ketat, dan sistem kontrol yang kuat.
- Strategi inovasi memerlukan struktur fleksibel, tim lintas fungsi, dan budaya eksperimen.
- Strategi campuran (analyzer) kombinasi sistem efisiensi dan ruang inovasi.
Misalnya, perusahaan seperti SiCepat Ekspres mendesain operasionalnya dengan sistem otomasi di warehouse namun tetap adaptif terhadap layanan digital dan ekspansi pasar.