Lihat ke Halaman Asli

Dian Kusumanto

Warga Perbatasan

Bung Karno vs Tan Malaka : Dinamika Konflik, Pertentangan Dan Perbedaan Pandangan

Diperbarui: 12 Maret 2025   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bung Karno vs Tan Malaka (bacaini.id)

Dinamika Konflik, Pertentangan, dan Perbedaan Pandangan Tan Malaka dengan Bung Karno

Tan Malaka dan Soekarno adalah dua tokoh besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Keduanya sama-sama ingin Indonesia merdeka, tetapi memiliki cara, strategi, dan ideologi yang berbeda, yang akhirnya menimbulkan konflik dan pertentangan di antara mereka.

1. Perbedaan Strategi Perjuangan: Revolusi vs Diplomasi

Tan Malaka dan Soekarno berbeda dalam cara mereka memperjuangkan kemerdekaan:

  • Tan Malaka: Revolusi Total Tanpa Kompromi
    Tan Malaka meyakini bahwa kemerdekaan hanya bisa diraih melalui perjuangan bersenjata dan revolusi total. Ia sangat menolak segala bentuk perundingan dengan Belanda yang dianggapnya hanya akan memperpanjang penjajahan dalam bentuk baru. Bagi Tan Malaka, satu-satunya cara adalah melawan Belanda dengan kekuatan rakyat, tanpa campur tangan asing dan tanpa negosiasi yang merugikan.

  • Soekarno: Diplomasi dan Perjuangan Bertahap
    Soekarno, sebaliknya, lebih memilih pendekatan diplomasi dan perjuangan politik untuk meraih kemerdekaan. Ia percaya bahwa melalui perundingan dengan Belanda dan dukungan internasional, Indonesia bisa mendapatkan pengakuan kedaulatan tanpa harus melalui perang besar yang melemahkan bangsa.

Perbedaan ini semakin tajam setelah Proklamasi 17 Agustus 1945. Tan Malaka menganggap Perundingan Linggarjati dan Renville sebagai pengkhianatan, sementara Soekarno melihatnya sebagai strategi bertahan untuk menghindari kehancuran total.

2. Konflik di Persatuan Perjuangan (1946): "100% Merdeka!" vs Politik Realistis

Pada tahun 1946, Tan Malaka mendirikan Persatuan Perjuangan, sebuah gerakan yang mengkritik pemerintahan Soekarno-Hatta karena dianggap terlalu lemah dalam mempertahankan kemerdekaan.

Tan Malaka mengusulkan "Program 100% Merdeka", yang menolak segala bentuk negosiasi dengan Belanda dan menuntut perang total untuk mengusir penjajah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline