Lihat ke Halaman Asli

Habib Hanafi

Hanya Catatan

Mengapa Reward dan Punishment Tidak Selalu Efektif

Diperbarui: 28 Oktober 2023   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolase Playgroundai/Habib Hanafi

Setiap tujuan membutuhkan metode.

Untuk mendorong perilaku yang diinginkan dan menghindari perilaku yang tidak diinginkan, salah satu metode yang sering dipakai adalah reward dan punishment (penghargaan dan hukuman).

Reward dan punishment digunakan dengan harapan bahwa manusia akan memilih perilaku yang diikuti oleh hadiah dan menghindari perilaku yang berpotensi mendapatkan hukuman.

Namun, reward dan punishment bukanlah obat mujarab yang pasti tokcer untuk setiap orang dan berbagai kondisi.

Manusia adalah makhluk yang unik dan kompleks, hal ini saja sebenarnya telah menjawab mengapa efektivitas reward dan punishment dapat bervariasi.
Namun rasanya kurang mantap jika tidak dielaborasi lebih jauh.

Reward dapat memberikan hasil yang positif dalam jangka pendek.

Ketika seseorang mendapatkan reward, otak akan melepaskan dopamine, sebuah hormon yang berhubungan dengan perasaan senang dan kepuasan. Namun, dalam jangka panjang, efek reward bisa menjadi kurang efektif atau bahkan kontraproduktif.

Studi menunjukkan bahwa jika reward digunakan secara berlebihan, hal tersebut dapat mengurangi motivasi intrinsik seseorang. 

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang, di mana mereka melakukan sesuatu karena mereka menemukan kepuasan dan kepuasan pribadi.

Ketika reward eksternal diberikan terlalu sering, orang akan lebih cenderung melakukan sesuatu karena reward tersebut, bukan karena kesenangan intrinsik terhadap tindakan itu sendiri. Ini dapat mengurangi minat orang dalam tugas atau pekerjaan yang mereka lakukan.

Meskipun punishment (hukuman) dapat menghentikan perilaku yang tidak diinginkan dalam jangka pendek, ia juga dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline