Lihat ke Halaman Asli

Gitakara Ardhytama

Penulis buku dan kolaborator media online.

Ruang Uji Empati dan Etika Itu Bernama Transportasi Umum

Diperbarui: 18 Agustus 2025   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Suasana di Dalam Bus. (Sumber Foto: Pexels.com/Alexander Isreb)

Pada suatu pagi, di hari Senin yang sibuk, sebuah bus kota berhenti di salah satu halte terpadat di Jakarta.

Pintu bus terbuka dan penumpang berlarian dan berdesakan masuk ke dalam bus yang sempit itu, padahal belum semua penumpang yang ingin turun keluar dari bus itu.

Di pojok kursi prioritas, seorang mahasiswa pura-pura tertidur meski di depannya berdiri seorang ibu hamil.

Ada yang sibuk menyalakan musik lewat speaker ponsel tanpa headset, sementara yang lainnya lagi asyik meluruskan kakinya ke lorong bus hingga penumpang lain kesulitan untuk sekedar lewat.

Pemandangan semacam ini bukan hal baru, tidak hanya di Jakarta, tapi semestinya di daerah-daerah lain pun juga kurang lebih sama.

Hampir setiap orang yang pernah naik transportasi umum di Indonesia pasti pernah bersinggungan dengan kisah-kisah serupa.

Pertanyaannya: apakah ini hanya soal ketidaknyamanan kecil yang sebenarnya bisa kita biarkan saja, atau tanda serius bahwa kita sedang kehilangan kesadaran beretika di ruang publik, khususnya di transportasi umum?

Transportasi Umum: Laboratorium Sosial Mini

Transportasi umum sejatinya adalah cermin kehidupan masyarakat sebuah kota atau tempat. Di sana, semua orang dari berbagai latar belakang bercampur; pekerja kantoran, pelajar, pedagang, kuli bangunan, bahkan wisatawan.

Ruang ini ibarat laboratorium sosial yang memperlihatkan bagaimana manusia berinteraksi ketika harus berbagi ruang sempit bersama orang asing.

Jika kita mampu beretika di dalam bus, kereta, atau angkot, besar kemungkinan kita juga terbiasa menjaga etika di ruang-ruang publik lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline