Kompasiana | Surakarta (2/7/2025) -- Insiden tragis mengguncang Kota Solo. Seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) bernama Devita Sari Anugraheni (22), asal Temanggung, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia setelah sebelumnya dilaporkan melompat dari jembatan ke Sungai Bengawan Solo pada Selasa (1/7).
Peristiwa memilukan ini mendapat perhatian luas dan memicu respons cepat dari tim gabungan, termasuk Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), TNI, Polri, serta relawan kemanusiaan seperti Senkom Mitra Polri Kota Surakarta.
Ketua PB SAR Senkom Surakarta, Indra Giri, mengungkapkan bahwa pihaknya turut mengerahkan personel untuk membantu proses pencarian sejak korban dilaporkan hilang. "Kami berpartisipasi aktif dalam pencarian korban bersama tim SAR gabungan. Arus sungai yang deras menyulitkan pencarian, namun kami terus berupaya maksimal," ujar Indra.
Ketua PB SAR Senkom Surakarta, Indra Giri, Selfi bersama sejumlah relawan (Foto; Ghoni)
Setelah pencarian intensif selama hampir 24 jam, jasad Devita akhirnya ditemukan sejauh 3,3 km dari lokasi awal kejadian, tepatnya di utara Jembatan Ringroad, pada Rabu (2/7) sekitar pukul 12.00 WIB.
Humas Pos SAR Solo, Yohan Tri Anggoro, membenarkan penemuan jasad korban dan menyampaikan bahwa setelah evakuasi, jenazah langsung dibawa ke RS Dr. Moewardi Solo untuk proses visum, sebelum akhirnya dipulangkan ke rumah duka di Temanggung.
Kronologi: Saksi Mata Sempat Mencegah
Kejadian ini turut disaksikan oleh Hariadi, seorang pengemudi ojek online yang kebetulan melintas di jembatan pada saat insiden terjadi. "Saya lihat dia sudah berdiri di atas pembatas besi. Saya sempat berhenti dan berteriak memintanya turun. Tapi belum sempat saya dekati, dia langsung loncat," kata Hariadi.
Menurutnya, korban langsung hilang dari pandangan sesaat setelah tercebur ke sungai. "Saya dan penumpang turun, tapi saat kami tengok ke sungai, korban sudah tidak kelihatan. Arusnya deras sekali," tambahnya.
( Foto : ghoni)