Lihat ke Halaman Asli

Jangan Takut Gagal!

Diperbarui: 13 Agustus 2020   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nasehathebat.com

Berkisah tentang sebuah kegagalan adalah sesuatu yang tidak meyenangkan, akan tetapi justru yang tidak menyenangkan itu membuat saya semakin berani untuk mencoba dalam banyak hal.

Salah satu pengalaman saya yang paling berkesan adalah cara memasak dan cara menghidang dalam biara. Seperti halnya selalu ada saja yang berbeda dari apa yang saya dapatkan dari orangtua saya ketika saya di rumah baik cara memasak, cara menghidang dll. 

Selama mejalani masa pembinaan awal kurang lebih 4 tahun, saya mencoba menekuni pekerjaan itu tapi tetap juga mengalami kegagalan.

Untuk yang pertama kali saya diminta untuk memasak dan menghias bolu tart di hari ulang tahun magistra saya. Dengan mantap saya menerima tawaran itu, dan dalam hati saya berkata saya pasti bisa!

Sore harinya dengan senang hati saya memulai pekerjaan saya, mulai dari menyiapkan bahan-bahan kue hingga alat-alat yang akan saya gunakan nantinya. 

Saya minta seorang teman untuk membantu saya membacakan resep yang akan saya pakai. Dengan harapan yang pasti bahwa bolu tart yang sedang saya buat akan berhasil dan magistra saya pasti senang dengan bolu buatan saya. 

Singkat cerita proses pembuatan adonan kue sudah selesai, tinggal menunggu matang dan saya akan menyiapkan adonan wippy untuk menghiasnya. Syukur kepada Tuhan bolu nya bagus, kini saatnya untuk menghias. Saya mulai mengoles wippy dan membuat tulisan happy birthday, dan membuat hiasan lainnya. 

Seorang saudari berkata saya, bahwa bolu buatan saya itu sudah bagus tapi hiasannya tidak sesuai dengan harapan mereka. "Ini momen spesial loh, sekali setahun dirayain dan beliau bukan lagi ABG atau sebaya kita," tandas teman yang lain. 

Saya terkejut mendengar perkataan teman saya itu. Untuk saya sendiri apa yang saya kerjakan itu sudah baik, tapi ternyata bolu tart itu terlalu norak dan tidak layak dihidangkan untuk seorang magistra. 

Hati saya kecut, diliputi rasa takut saya masuk kamar lagi. Ketika malam tiba waktu untuk merayakan HUT Magistra kami itu, saya melihat di meja ada bolu tart yang cantik yang sangat berbeda dengan bolu buatan saya.

Saya hanya tersenyum dan memberanikan diri untuk bertanya kepada teman saya yang lain, "Lalu bolu yang saya buat itu untuk apa?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline