Lihat ke Halaman Asli

Yudel Neno

Penenun Huruf

Dirgahayu ke-30 SMK Santo Wilibrodus Betun, Dua Siswi Fasih Berpidato Bahasa Inggris

Diperbarui: 7 November 2019   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi

SMK Santo Wilibrodus Betun, hari ini, 07/11/2019, merayakan 30 tahun Pesta Pelindung, Santo Wilibrodus.

SMK ini, sebelumnya merupakan Sekolah Pendidikan Guru (SPG), yang kemudian dialihfungsikan menjadi SMK, di bawah pelindung Santo Wilibrodus.

Syukur atas 30 tahun, dirayakan dalam Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Deken Malaka; Rm. Edmundus Sako, Pr, sekaligus sebagai Ketua Badan Pembina Yayasan Liurai Malaka, bertempat di Aula SMK Santo Wilibrodus, tepat pukul 10.00 WITA hingga selesai.

Perayaan ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Liurai Malaka, Rm. Yanto Bere, Pr, Diakon Yudel Neno, Pr, Kepala Sekolah; Drs. Wilhelmus Seran, tenaga pendidik-pengajar, tenaga kependidikan dan para peserta didik SMK Santo Wilibrodus Betun.

Kepala SMK Santo Wilibrodus Betun | dokpri

Drs. Wilhelmus Seran, selaku Kepala SMK Santo Wilibrodus Betun, dalam sambutannya, dirinya membanggakan SMK, terutama, para peserta didik, tenaga pendidik-pengajar, tenaga kependidikan, atas segala upaya, telah mengantar SMK hingga memasuki usia ke-30 di bawah pelindung Santo Wilibrodus. 

Rm. Edmundus Sako, Pr, Deken Malaka, sekaligus Ketua Badan Pembina Yayasan Liurai Malaka | dokpri

Deken Malaka dalam khotbahnya plus sambutannya, menegaskan agar para pendidik dan pengajar, betul-betul perhatikan mutu pendidikan. Semangat Santo Wilibrodus perlu dihidupkan dalam akses pendidikan setiap hari.

"Kita butuh 100% bukan persen 100. Kita butuh mutu yang baik dan asli bukan mutu yang dikarang-karang. Semangat dan kesaksian hidup Santo Wilibrodus perlu dihayati dalam hidup. Kita harus mengandalkan IQ dan itu hanya terjadi dalam ketekunan untuk terus belajar dengan metode belajar tanya-jawab, bangun team work, dan rajin membaca,"pungkas Ketua Badan Pembina Yayasan Liurai Malaka itu.

Rm. Yanto Bere, Pr, Ketua Yayasan Liurai Malaka | dokpri

Ketua Yayasan Liurai Malaka, Rm. Yanto Bere, Pr, dalam sambutannya juga menggarisbawahi pentingnya kualitas Sekolah yang perlu dipacu terus-menerus dari waktu ke waktu dan juga, mengharapkan supaya SMK Santo Wilibrodus tetap mempertahankan kualitas yang selama ini telah dicapai.

SMK, lanjutnya lagi, karena terletak di pusat kota Kabupaten Malaka, maka harus berani menunjukkan kualitasnya, dan bersaing secara sehat untuk kelak bisa menjadi salah satu sekolah model di Kabupaten Malaka ini, pungkas Rm. Ketua Yayasan Liurai Malaka.

Perayaan itu berlangsung dalam situasi penuh gembira.

Para peserta didik, sangat antusias memeriahkan dirgahayu ke-30 SMK Santo Wilibrodus Betun.

Nampak lomba fashion show, siswa/siswi SMK Santo Wilibrodus | dokpri

Ada beberapa mata acara yang dilakukan untuk memeriahkan dirgahayu ke-30 ini, yakni acara pemotongan kue, pidato bahasa Inggris, dance slow, dan fashion show.
Salah satu acara yang cukup menarik perhatian adalah pidato bahasa Inggris yang dibawakan oleh dua siswi, SMK Santo Wilibrodus Betun. Kedua siswi itu ialah Maria Anggelina Naijes, siswi kelas X OTP, yang merupakan pemenang (baca: juara I), lomba pidato bahasa Inggris antar SMA-SMK se-Kabupaten Malaka dan Delfi Erwinda Pandie, siswi kelas XII Akuntansi.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline