Lihat ke Halaman Asli

Frans Leonardi

TERVERIFIKASI

Freelace Writer

Mengapa Tubuh Mudah Terserang Flu Saat Musim Hujan?

Diperbarui: 12 Oktober 2025   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi flu.(Freepik/benzoix)

Hujan selalu datang membawa dua hal kesejukan dan tantangan. Saat tetes air menari di atap dan udara menjadi lembap, tubuh justru sering menandai musim ini dengan bersin, pilek, atau demam. Banyak orang percaya bahwa flu datang karena kehujanan atau kedinginan, padahal kenyataannya jauh lebih kompleks. Flu bukan sekadar persoalan basah atau dingin, melainkan hasil interaksi rumit antara cuaca, virus, lingkungan, dan gaya hidup manusia.

Cuaca dan Virus yang Saling Menguntungkan

Ketika suhu udara turun dan kelembapan meningkat, virus influenza dan berbagai virus pernapasan lainnya menemukan kondisi yang ideal untuk bertahan hidup. Udara yang dingin memperlambat penguapan droplet atau partikel air liur dari batuk dan bersin, membuat virus dapat bertahan lebih lama di udara. Dalam ruangan tertutup yang kurang ventilasi, virus bisa melayang-layang selama berjam-jam, menunggu tubuh manusia yang siap dijadikan inang.

Penelitian di bidang mikrobiologi menunjukkan bahwa virus influenza lebih stabil pada suhu rendah dan kelembapan sedang hingga tinggi. Kondisi ini membuatnya mampu bertahan di permukaan benda seperti meja, gagang pintu, atau bahkan layar ponsel. Maka tak mengherankan jika pada musim hujan, penularan flu meningkat drastis.

Selain itu, tubuh manusia memiliki mekanisme alami untuk menyaring udara dan partikel berbahaya lewat saluran pernapasan. Namun udara dingin justru bisa melemahkan fungsi ini. Lapisan lendir yang berfungsi menangkap virus menjadi lebih kering dan tipis, sementara silia, rambut halus di hidung dan tenggorokan yang bertugas mendorong partikel keluar, menjadi lambat bergerak. Akibatnya, virus lebih mudah menembus pertahanan tubuh.

Surga Bagi Virus, Perangkap Bagi Manusia

Hujan sering memaksa kita berlindung di ruang tertutup, entah di kantor, kelas, atau rumah. Masalahnya, semakin lama kita berada dalam ruang yang sama dengan orang lain, semakin besar pula kemungkinan terpapar virus. Satu orang yang sedang flu bisa menularkan virus ke seluruh ruangan hanya lewat satu kali batuk.

Ventilasi yang buruk memperburuk situasi. Udara yang tidak berganti membuat virus berputar-putar dalam ruangan tanpa jalan keluar. Bahkan pendingin ruangan yang digunakan untuk menambah kenyamanan justru membuat udara menjadi lebih kering, menurunkan kelembapan saluran pernapasan, dan melemahkan pertahanan tubuh.

Kondisi sosial juga memainkan peran. Saat musim hujan, banyak kegiatan dilakukan di dalam ruangan seperti rapat, belajar, menonton, bahkan olahraga ringan. Kontak fisik dan penggunaan barang bersama menjadi hal biasa. Tanpa disadari, semua itu membuka jalur penyebaran virus yang sangat efisien.

Imunitas Tubuh Garda Pertahanan yang Sering Lengah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline