Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Rata Tanah

Diperbarui: 25 Agustus 2015   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku menangis sambil meringis
Menahan derak petak rumah
Dibangun dari keringat dan rupiah
Namun kini rata tanah.

Garang kotaku membangun
Normalisasi bak perang meraung
Melibas batas yang tak tuntas
Tinggal kenangan di atas kertas

Pagar rumahku telah lenyap
Sekat rumahku telah hilang
Batu bata runtuh rebah
Atap rumahku tak berbekas

Gusur...gusur...gusur...gusur
Kata bertuah menangkap makna
Demi kesejateraan yang merata
Demi pembangunan yang tertata

Gusur...gusur...gusur...gusur
Gusur...gusur...gusur
Gusur...gusur...
Gusur!

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline