Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Sepeda Listrikku

Diperbarui: 7 Juli 2023   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah sliweran berbagai produk kendaran listrik, mulai dari sepeda listrik, motor listrik dan mobil listrik.

Sepeda listrik pun sudah banyak dijumpai dikendari di jalan raya.

Pagi itu, aku diperbolehkan ibu untuk menaiki sepeda listrik. Aku sudah mahir mengendarainya, cuma ibu dan bapakku tidak selalu mengizinkanku untuk mengendarainya.

Oiya, aku baru kelas 6 SD, walaupun belum masih tergolong anak-anak, aku sudah bisa mengendarai sepeda motor. Sudah beberapa motor yang kucoba kendarai.

Mula mula aku menaiki bersama bapakku di depan,  hanya mencoba saja.

Dan ternyata rasanya berbeda. Ketika mengendarainya, aku merasa semakin ingin untuk terus mengendarainya, apalagi terbersit untuk mengendarainya keliling sendiri.

Awalnya ibu bapakku menegurku, aku kesal, namun terus kubujuk mereka.

Aku hanya menaiki di depan bapak ibuku.

Aku hanya memindahkan sepeda motor kesana kemari tanpa menyalakan mesin di depan bapak ibukku. Harapannya supaya mereka luluh, dan mengizinkanku untuk mengendarainya

Dan hari itu tiba, rengekanku didengar, aku dizinkan ibu dan bapakku untuk mengendarai sepeda motor.

Aku mengendarainya walaupun hanya jarak dekat, tapi aku sangat senang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline