Lihat ke Halaman Asli

Fisio Yuliana

TERVERIFIKASI

Praktisi Fisioterapi

Bagaimana Pengapuran dan Cidera Olahraga pada Lutut dapat Terjadi?

Diperbarui: 9 Mei 2025   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: unsplash.com

Sendi lutut berperan sebagai stabilitas pada anggota tubuh gerak bawah. Sendi lutut terbentuk oleh ujung tulang paha, tulang betis, tulang kering, dan tempurung. Sendi lutut menjadi tumpuan pergerakan anggota tubuh bagian atas, tulang belakang, dan panggul. Sendi lutut turut berperan dalam menopang berat badan.

Sendi lutut distabilisasi secara pasif oleh jaringan ikat ligamen dan stabilisasi aktif pada otot paha depan, paha belakang, betis, dan kaki. Tempurung lutut bergeser ke atas dan ke bawah saat lutut menekuk dan kembali lurus.

Sendi lutut dilapisi oleh bantalan sendi yaitu meniskus pada sisi dalam dan sisi luar. Tulang rawan sendi berada pada ujung-ujung tulang yang membentuk sendi lutut. Tepat di bawah tempurung lutut merupakan pelekatan tendon otot paha depan yang dikenal dengan tendon quadriceps femoris. 

Sumber gambar: unsplash.com

Sendi lutut diikat kuat oleh jaringan ikat ligamen yang berada mengikat lutut bersilangan pada bagian depan ligamen ACL, belakang PCL, sisi luar LCL, dan sisi dalam MCL. Keempat ligamen ini berperan sebagai stabilitasor pasif lutut saat otot paha berkontraksi aktif menggerakan sendi lutut. 

Seluruh struktur pada lutut saling bekerjasama dalam menentukan kualitas pergerakan lutut yang prima dan efektif. Hal ini mengizinkan sendi lutut berada pada batas rentang gerak dan fungsi lutut yang baik. Kontraksi otot yang baik dengan kontrol gerak yang simultan dan sinergis menjadi penentu keharmonisan fungsi lutut. 

Bila kualitas otot mengalami penurunan kontrol gerak yang semestinya, maka akan terjadi disfungsi gerak. Penurunan kontrol gerak berimbas pada kompresi sendi lutut terutama pada bantalan sendi, tulang rawan, hingga ligamen. Disfungsi gerak yang terjadi bisa karena faktor aktivitas, lingkungan eksternal, dan penuaan.

Dewasa ini, disfungsi gerak yang dikenal dengan motor dysfunction umum dialami oleh individu dengan pekerjaan duduk statis di depan komputer dan penggiat olahraga. Hanya saja kedua aktivitas ini berbeda dalam serial patologi yang terjadi pada lutut. 

Mereka yang duduk menetap lama di depan komputer cenderung membebankan kerja sistem otot postural. Hal ini terdampak dari penyimpangan posisi duduk seperti membungkuk dan posisi lutut yang melipat dalam waktu lama saat duduk. Otot yang tidak melakukan tugasnya dalam berkontraksi berpindah atau bergerak, maka akan menimbulkan kelelahan otot yang berimbas pada beban kompresi yang diterima terus menerus pada struktur pasif yaitu tulang rawan sendi.

Tugas otot sebagai penggerak rangka menjadi mesin pendiam yang mempertahankan postur duduk dalam waktu lama. Postur duduk menuntut rangka tubuh terlipat dengan ujung-ujung sendi dan tulang bekerja menstabilkan posisi tubuh. Karena otot sudah mengalami kelelahan, maka persendian terutama daerah yang mengalami lipatan setengah penuh yaitu sendi lutut dan tempurungnya akan berusaha mempertahankan beban kompresi yang diterima dan menyebarkan kompresi tersebut di seluruh permukaan tulang rawan sendi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline