Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fathan Firdausi

Mahasiswa Fakultas Peternakan Angkatan 2019

Press Release KKN - PPM UGM Periode IV 2022 Unit Pengasih Kluster Agro

Diperbarui: 2 Februari 2023   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata -- Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN -- PPM) merupakan suatu upaya dari Kampus Universitas Gadjah Mada untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat serta ikut berpartisipasi dalam menggali potensi dari suatu daerah. KKN -- PPM UGM merupakan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan terjun langsung serta berbaur dengan kebiasaan bermasyarakat. KKN PPM UGM menjadi komitemen kampus dengan identitas "Kampus Kerakyatan dan Kebangsaan". Tujuan dari KKN -- PPM adalah memberikan pemberdayaan pada suatu daerah sesuai yang telah dipelajarai selama masa kuliah. Pada KKN -- PPM kali ini penulis sedang melaksanakan KKN -- PPM di daerah Yogyakarta, tepatnya di Kecamatan Pengasih. KKN -- PPM di daerah Kecamatan Pengasih terbagi menjadi dua desa pengabdian, yaitu Desa Sendangsari dan Desa Sidomulyo. Setiap desa dibagi lagi menjadi dua sub unit. Sub unit Desa Sendangsari yaitu unit Dusun Pereng dan Dusun Girinyono, sedangkan Desa Sidomulyo terdiri dari Dusun Gondangan dan Dusun Talunombo.

Pada sub unit Sendangsari, mahasiswa kluster Agronomi yang terdiri dari Muhammad Arif Isfiyanto (Ilmu dan Industri Peternakan/Fakultas Peternakan), Muhammad Fathan Firdausi (Ilmu dan Industri Peternakan/Fakultas Peternakan), Devaki Khamara A (Ilmu dan Industri Peternakan/Fakultas Peternakan), dan Muhammad Yusuf Wijaya (Teknik Pertanian/Teknologi Pertanian) merencanakan program untuk mendukung perkembangan UMKM melalui program yang berfokus pada sektor pertanian. Hal ini dipilih karena mayoritas masyarakat yang pekerjaan utamanya sebagai petani dan peternak.

Desa Sendangsari mempunyai potensi pengembangan usaha di sektor pertanian dan peternakan yang masih dapat digali potensinya, misalnya pada bidang pemanfaatan limbah peternakan dan pemanfaatan limbah pertanian. Desa sendangsari juga memiliki beberapa organisasi sosial seperti karang taruna, kelompok tani, PKK, dan kelompok wanita tani yang menunjukan bahwa sebagian masyarakat memiliki kesadaran tentang pentingnya mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Namun hal ini kurang didukung dengan polapikir sebagian masyarakat yang masih langsung menjual hasil panen menjadi bahan olahan siap saji serta limbah yang dihasilkan dari sektor peternakan dan pertanian langsung dibuang dan tidak dimanfaatkan, hal ini dikarenakan masyarakat masih awam tentang cara pemanfaatan limbah maupun pengolahan hasil pertanian.

Guna menemukan solusi permasalahan pemanfaatan limbah peternakan dan pertanian, sub unit Sendangsari di Dukuh Girinyono mengadakan program yang berfokus pada pemanfaatan limbah peternakan dan pertanian. Program ini didasari oleh keluhan masyarakat yang mayoritas petani dan peternak yang umumnya dimusim kemarau kesulitan memperoleh pakan ternak dan kendala dalam pengolahan limbah kotoran hewan khusunya sapi dan kambing. Program yang dilakukan yaitu Pembuatan Pakan Olahan Alternatif Berupa Jerami Amoniasi dan Pemanfaatan Limbah Peternakan Menjadi POC Guna Menambah Pendapatan Peternak. Program Pembuatan Pakan Olahan Alternatif Berupa Jerami Amoniasi didasari dengan keluhan masyarakat mengenai limbah jerami yang melimpah di masa panen namun pada masa tanam masyarakat kesulitan untuk mendapatkan suplay pakan, dan harus membeli pakan secara mandiri yang tentunya menambah pengeluaran harian, maka dari itu dengan adanya program ini masyarakat dapat memanfaatkan limbah tanaman padai yang melimpah di masa panen menjadi pakan ternak untuk cadangan di musim dimana pakan ternak sulit untuk diperoleh.

Program Pemanfaatan Limbah Peternakan Menjadi POC Guna Menambah Pendapatan Peternak didasarkan pada permintaan masyarakat yang mayoritas memiliki ternak kesulitan untuk memanfaatkan limbah kotoran ternak. Dengan adanya program ini masyarakat nantinya memiliki gambaran cara pengolahan kotoran ternak menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang tentunya selain digunakan sendiri juga dapat dijadikan sebagai usaha mikro yang dapat menambah pemasukan masyarakat. Kedua program ini berbentuk pelatihan dimana masyarakat diajak untuk mempraktekkan langsung cara pembuatan jerami amoniasi dan pupuk organik cair (POC) dimana harapanya setelah kegiatan ini berakhir masyarakat dapat mempraktekkan secara mandiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline