Lihat ke Halaman Asli

Fidelma zahria

International Relations Undergraduate Student at University of Jember

Menjaga Keadilan di Tengah Proteksionisme

Diperbarui: 28 April 2025   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perdagangan internasional merupakan elemen penting dalam perekonomian global, memungkinkan negara-negara untuk saling bertukar barang dan jasa. Salah satu organisasi internasional yang memiliki peran krusial dalam mengatur dan memfasilitasi perdagangan antarnegara adalah World Trade Organization (WTO). Didirikan pada tahun 1995 sebagai pengganti General Agreement on Tariffs and Trade (GATT), WTO bertujuan untuk memastikan bahwa perdagangan internasional berlangsung dengan lancar, bebas, dan adil. Dengan 164 negara anggota, WTO berkomitmen untuk mengikuti aturan perdagangan internasional yang telah disepakati.

WTO memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung perdagangan global. Pertama, organisasi ini menyediakan forum bagi negara-negara untuk bernegosiasi mengenai perjanjian perdagangan dan mengurangi tarif. Kedua, WTO memiliki mekanisme penyelesaian sengketa yang membantu negara anggota menyelesaikan konflik perdagangan secara damai. Selain itu, WTO juga memantau kebijakan perdagangan negara anggota untuk memastikan kepatuhan terhadap perjanjian yang telah disepakati. Seperti yang dinyatakan oleh mantan Direktur Jenderal WTO, Roberto Azevêdo, "WTO adalah tempat di mana negara-negara dapat menyelesaikan perbedaan mereka dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama."

Namun, WTO tidak lepas dari tantangan. Banyak negara yang menerapkan kebijakan proteksionis untuk melindungi industri domestik mereka, yang sering kali bertentangan dengan prinsip perdagangan bebas. Proteksionisme dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti tarif tinggi, subsidi untuk produsen lokal, dan kuota impor. Kebijakan ini sering kali diambil sebagai respons terhadap krisis ekonomi atau untuk melindungi lapangan kerja domestik, tetapi dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam perdagangan global. Selain itu, ada krisis legitimasi di mana beberapa negara merasa bahwa WTO tidak cukup responsif terhadap kebutuhan mereka, terutama negara-negara berkembang. Isu lingkungan dan sosial juga menjadi kritik utama, di mana WTO dianggap kurang memperhatikan aspek-aspek tersebut dalam perjanjian perdagangan.

Di tengah tantangan ini, WTO berusaha untuk beradaptasi dengan isu-isu global yang semakin kompleks. Misalnya, dalam konteks perdagangan dan lingkungan, WTO mendorong integrasi isu lingkungan dalam perjanjian perdagangan untuk mendorong praktik perdagangan yang berkelanjutan. Selama pandemi COVID-19, WTO berperan penting dalam memfasilitasi akses ke vaksin dan barang medis, serta membantu negara-negara untuk memulihkan ekonomi mereka. Selain itu, WTO juga sedang menjajaki cara untuk mengatur perdagangan digital dan e-commerce, yang semakin penting dalam ekonomi global saat ini.

Secara keseluruhan, organisasi internasional seperti WTO memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur perdagangan internasional dan memastikan bahwa perdagangan berlangsung dengan adil dan efisien. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, WTO terus berupaya untuk beradaptasi dengan perubahan dalam dinamika perdagangan global. Penting bagi negara-negara untuk bekerja sama dalam kerangka WTO untuk mencapai tujuan perdagangan yang berkelanjutan dan inklusif. Seperti yang diungkapkan oleh ekonom terkenal, Jagdish Bhagwati, "Perdagangan bebas adalah jalan menuju kemakmuran, dan WTO adalah jembatan yang menghubungkan negara-negara untuk mencapainya."

Dengan demikian, peran WTO dalam perdagangan internasional tidak hanya penting untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk menciptakan kerjasama yang lebih baik di antara negara-negara di seluruh dunia. Dalam menghadapi tantangan proteksionisme, WTO harus terus berkomitmen untuk menjaga keadilan dan memastikan bahwa semua negara, terutama yang kurang berkembang, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam perdagangan global. Dengan pendekatan yang inklusif dan responsif, WTO dapat membantu menciptakan sistem perdagangan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua pihak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline