Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Danantara di Tengah Pusaran Rumor Kisah Lama BCA

Diperbarui: 21 Agustus 2025   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com/(dok BCA)

Di dunia investasi, rumor bisa dianggap sebagai bumbu penyedap, jika takarannya pas dapat mendorong pergerakan pasar, tapi bila kebablasan ya amsiong juga.

Hal ini lah yang sedang berlangsung belakangan, tetiba rumor Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara bakal mengakuisisi 51 persen saham Bank BCA menyeruak ke permukaan, menyusul isu yang berkaitan dengan skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada era krisis moneter 27 tahun silam.

Kala itu, seperti halnya sebagian besar bank swasta lainnya di Indonesia, BCA mendapat kucuran BLBI yang kemudian berlanjut pada proses divestasi.

Rumor ini, kemudian memicu sentimen negatif di lantai bursa, berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) terlihat harga saham emiten yang memiliki kode perdagangan BBCA tersebut.Secara year to date, mulai dari awal tahun hingga akhir pekan (15/08/2025) lalu, harga ssaha BBCA longsor sebesar 10 persen menjadi Rp8.700, dan terus merosot lebih dalam lagi.

Hingga penutupan sesi pertama perdagangan Rabu (20/8/2025) kemarin, harga per lembar saham-nya menjadi Rp8.375.

Pihak Danantara, melalui CEO-nya Rosan Roeslani secara tegas sudah membantah isu bahwa lembaga investasi milik negara tersebut bakal mengakuisisi saham mayoritas BCA.

"Enggak ada," ujarnya singkat, seperti dilansir Bisnis.Com. Selasa 19 Agustus 2025.

Awal Mula Rumor dan Tuntutan Pengembalian Aset

Rumor tentang BCA ini, digulirkan oleh Ketua Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara yang juga merupakan ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Sasmito Hadinegoro.

Dalam pandangannya, proses pembelian BCA oleh pihak swasta pasca di bailout Pemerintah bukan hanya merugikan keuangan negara, tapi juga merampas hak rakyat atas aset strategis yang seharusnya dikuasai negara.

Oleh sebab itulah, Sasmito mengusulkan kepada Presiden Prabowo, untuk melakukan investigasi ulang proses bailout dan divestasi BCA, serta mengembalikan kendali BCA dan seluruh aset BLBI ke pangkuan Negara.

"Kami usulkan Presiden Prabowo Subianto membentuk tim khusus pemberantasan mafia keuangan negara dan bersedia memimpinnya. Tim ini akan melakukan investigasi sebagai upaya menegakkan kembali kedaulatan ekonomi," katanya, seperti dilansir Inilah.com. Rabu 20 Agustus 2025.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline