Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Apakah Tatanan Kenormalan Baru Bisa Menjadi "Bridge Over Troubled Water" Bagi Ekonomi Indonesia?

Diperbarui: 1 Juni 2020   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antaranews.com

Judul dan tulisan ini terinspirasi dari sebuah lagu legendaris yang kini telah berusia 50 tahun, yang diciptakan dan dinyanyikan oleh duo Simon and Garfunkel.

Bridge Over Troubled Waters itu judulnya, liriknya luar biasa indah penuh makna, dengan melodi yang sangat manis.

Jika kita maknai lirik lagunya, lagu ini tentang sebuah persahabatan. Sahabat yang selalu ada, siap menghibur dan membantu melewati masa sulit yang dialami temannya.

When you're weary, feeling small
When tears are in your eyes, I will dry them all, all
I'm on your side, oh, when times get rough
And friends just can't be found
Like a bridge over troubled water
I will lay me down
Like a bridge over troubled water
I will lay me down.

Namun bila dikorelasikan dengan situasi terkini terkait kehidupan ditengah pandemi Covid-19. Bridge over troubled water, bisa memiliki makna sebuah tindakan yang dilakukan oleh sebuah kelompok atau individu dalam meminimalisir efek buruk penanganan Covid-19 yang meluluhlantakan kehidupan manusia di bumi ini.

"Bridge" yang dimaksud dalam lagu tersebut bisa dipersonifikasikan pada sebuah tindakan individu atau kebijakan dari sebuah negara yang bertujuan untuk memfasilitasi kelompok masyarakat agar mampu melewati "Troubled  Water" berupa pandemi yang disebabkan oleh virus corona yang kini tengah mencengkram dunia, termasuk Indonesia.

Seperti kita ketahui dan rasakan bersama  efek penanganan pandemi ini teramat sangat dahsyat , bukan hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga dari aspek sosial dan terutama ekonomi, yang bisa saja kemudian merembet pada masalah keamanan serta ujungnya masalah politik.

Ini nantinya menjadi sebuah circle, jika kita mencoba menangani virus dengan cara menutup mata terhadap aspek-aspek yang lain akan berujung pada ketidakmampuan kita menangani virus itu.

Hal ini bisa terjadi karena antivirus yang bisa membuat masyarakat terbebas dari Covid-19 secara pasti, belum akan ditemukan dalam hitungan hari, menurut Organisasi kesehatan dunia WHO, butuh waktu paling cepat 9 bulan hingga 3 tahun anti virus itu ditemukan untuk kemudian dipergunakan.

Tak mungkin juga kita terus berdiam diri dirumah sesuai dengan protokol penanganan pandemi seperti yang kita lakukan 2 bulan terakhir ini.

Roda ekonomi dan interaksi sosial tak bisa menunggu selama itu, hidup harus terus berlanjut. Kita tak memiliki kemewahan untuk mem-pause jalannya kehidupan seperti alat pemutar film.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline