Lihat ke Halaman Asli

Felicia sistanita

Mahasiswi Universitas pendidikan indonesia

Mengungkap Sisi gelap Dibalik Content Creator : Pragmatik

Diperbarui: 7 Maret 2025   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : https://images.app.goo.gl/NmrG5Mj6UWRvt9V18

 

 

Menjadi content creator di media sosial memang terlihat seperti pekerjaan impian---kerja dari rumah, punya banyak penggemar, dan tentunya berpotensi menghasilkan uang dalam jumlah besar. Tapi di balik layar, ada sisi lain yang jarang dibahas, yaitu tekanan mental yang luar biasa. Salah satu contoh nyata datang dari seorang mantan dokter yang kini menjadi content creator. 

Dalam salah satu videonya, ia mengaku bahwa dunia media sosial membuatnya "gila." Awalnya, ia hanya ingin menambah pemasukan untuk kebutuhan pribadi, seperti membeli baju dan skincare. Namun, semakin dalam ia masuk ke dunia ini, semakin ia merasa terjebak dalam tekanan dan ekspektasi yang melelahkan.

Lalu, apa saja sisi gelap dari menjadi content creator yang sering luput dari perhatian? Berikut adalah sepuluh alasan mengapa pekerjaan ini bisa jauh lebih menyiksa daripada yang terlihat.

1. Dari Hobi Menyenangkan Menjadi Ambisi yang Menyiksa

Apa yang awalnya hanya dilakukan untuk bersenang-senang bisa berubah menjadi obsesi. Melihat para kreator lain sukses dengan jutaan followers membuatnya ingin terus berusaha lebih keras. Sayangnya, ekspektasi ini justru sering kali berujung pada kehilangan keseimbangan hidup. Waktu bersama keluarga dan teman pun semakin berkurang karena lebih sering sibuk membuat konten.

 

2. Pemasukan Meningkat, tetapi Kebahagiaan Berkurang

Siapa yang tidak ingin mendapatkan penghasilan tinggi? Namun, ketika uang terus mengalir, muncul pula tekanan untuk mempertahankan angka tersebut. Ketakutan akan kehilangan engagement, algoritma yang tidak menentu, serta tuntutan audiens justru membuat content creator merasa cemas setiap saat. Akhirnya, kebahagiaan pun jadi sesuatu yang sulit dicapai.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline