Golden Age yang hanya datang sekali dalam seumur hidup dikenal sebagai masa keemasan pada anak usia dini. Menurut Hurlock (1999), pertumbuhan anak selama periode waktu ini sangat tinggi, mungkin mencapai 80% sebelum usia enam bulan. Hal ini menunjukkan bahwa stimulasi, pola asuh, dan pengalaman yang diberikan sejak lahir akan sangat penting untuk perkembangan mereka selama periode menstruasi.
Namun, signifikansi golden age ini masih belum sepenuhnya dipahami. Banyak orang lebih peduli dengan keberhasilan akademis, tetapi menurut Papalia, Olds, dan Feldman (2008), anak-anak juga membutuhkan stimulasi di bidang sosial, emosional, motorik, dan bahkan spiritual. Perkembangan anak bisa tidak seimbang meskipun secara intelektual terlihat menonjol tanpa keseimbangan antar aspek.
Untuk usia dini, stimulasi tidak harus bersifat formal atau akademis. Menurut Montessori (2002), anak-anak belajar paling baik melalui kegiatan pasif seperti bermain, membaca cerita, dan bahkan menjelajahi lingkungan sekitar mereka. Aktivitas fisik semacam ini membantu anak-anak mengembangkan keterampilan hidup yang sangat berguna seiring waktu.
Peran orang tua dan guru pun tidak bisa ditingkatkan. Menurut UNESCO (2010), kasih sayang, perhatian, dan kesempatan untuk eksplorasi sangat penting dalam membantu mengembangkan anak-anak yang memahami diri sendiri dan kemandirian mereka. Berbeda dengan tanaman yang tumbuh subur karena akarnya yang kuat, bayi juga akan berkembang secara optimal antara usia emas dan memiliki lingkungan yang sesuai.
Karena itu, kita bisa menikmati masa keemasan sepenuhnya. Ketika masih kecil, anak-anak belajar dengan cara yang lembut, dan ketika mereka lebih besar, mereka akan mulai menggunakan bekal yang telah kita gunakan sejak kita masih kecil.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI