Lihat ke Halaman Asli

Fathiya Nurhasanah

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - FDIKOM - PMI

Peran Dakwah dalam Pembangunan Masyarakat

Diperbarui: 21 Juni 2025   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dakwah bukan hanya sekadar seruan keagamaan atau ceramah di mimbar masjid. Lebih dari itu, dakwah merupakan sebuah gerakan sosial yang mampu menjadi motor perubahan dalam masyarakat. Dalam konteks pembangunan masyarakat, dakwah memiliki peran strategis sebagai agen perubahan (agent of change), terutama dalam tiga ranah utama: sosial, politik, dan ekonomi.

Dakwah sebagai Agen Perubahan Sosial

Secara historis, dakwah Islam selalu membawa dampak sosial yang signifikan. Ketika Rasulullah SAW memulai dakwah di Makkah, yang Ia tawarkan bukan hanya tauhid, tetapi juga reformasi sosial: penghapusan perbudakan, keadilan bagi kaum tertindas, dan kesetaraan di hadapan Allah. Nilai-nilai ini menjadi fondasi pembentukan masyarakat yang inklusif.

Dalam konteks kontemporer, dakwah bisa menjadi kekuatan sosial yang mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu-isu seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Gerakan dakwah yang aktif di masyarakat, seperti dakwah komunitas, bisa mendorong kesadaran sosial dan solidaritas antarsesama.

Kontribusi Dakwah terhadap Ekonomi Masyarakat

Dakwah juga memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi. Konsep-konsep seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf bukan hanya praktik ibadah, tetapi juga instrumen penguatan ekonomi umat. Melalui pengelolaan dana sosial Islam secara profesional dan amanah, dakwah bisa berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.

Lembaga-lembaga dakwah yang mengelola ekonomi umat secara kolektif, seperti koperasi syariah atau BMT (Baitul Maal wat Tamwil), menjadi contoh konkret bagaimana dakwah bisa menjelma menjadi kekuatan ekonomi yang membebaskan.

Dakwah dalam Konteks Politik dan Perubahan Kebijakan Publik

Di ranah politik, dakwah bukan tentang perebutan kekuasaan, melainkan tentang membangun kesadaran politik yang beretika dan berpihak pada kebenaran. Dakwah mendorong nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab dalam pengelolaan negara. Ketika nilai-nilai Islam disuarakan secara konsisten dalam ruang publik, dakwah dapat mendorong perubahan kebijakan yang lebih berpihak pada rakyat dan keadilan sosial.

Kesimpulan: Dakwah sebagai Pilar Peradaban

Dakwah yang dijalankan secara cerdas, inklusif, dan kontekstual akan menjadi kekuatan besar dalam pembangunan masyarakat. Ia bukan sekadar aktivitas keagamaan yang bersifat simbolik, tetapi menjadi gerakan sosial yang mengakar, mencerahkan, dan menyejahterakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline