Mahasiswa KKN DR 77 UIN Walisongo Semarang Kelompok 86 melakukan sosialisasi “Pengelolaan Tanaman Daun Kelor Menjadi Serbuk Teh Di Desa Pundungsari Kecamatan Semin Serta Manfaatnya Bagi Kesehatan Di Era Pandemi” kepada warga desa Pundungsari, Kecamatan Semin, Minggu(07/11)
Mahasiswa UIN Walisongo Semarang dengan dosen pembimbing lapangan Muhammad Nur Hanif, M.SI yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata yang tergabung dalam kelompok 86, pada tanggal 7 November 2021 melakukan sosialisasi ”Pengelolaan Tanaman Daun Kelor Menjadi Serbuk Teh Di Desa Pundungsari Kecamatan Semin Serta Manfaatnya Bagi Kesehatan Di Era Pandemi” yang bertempatkan di Balai Kelurahan desa Pundungsari, Kecamatan Semin.
Sosialisasi ini di hadiri oleh anggota KKN Kelompok 86, ibu-ibu PKK, dan sejumlah remaja desa Pundungsari. Tujuan di adakannya sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman kepada warga desa pundungsari tentang manfaat daun kelor. Yaitu salah satu manfaat daun kelor bisa diubah menjadi serbuk teh yang dapat meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi.
Penyebaran Covid-19 sangat cepat dan angka kematian terus meningkat berbagai negara termasuk Indonesia, salah satunya di Desa Pundungsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Desa Pundungsari memiliki banyak tanaman daun kelor namun tidak bisa memanfaatkan potensinya pemanfaatan kelor dalam bidang pangan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia masih sangat terbatas. Sebelumnya warga desa pundungsari mengelola daun kelor hanya digunakan sebagai pelengkap jamuan makanan. Daun kelor biasa diolah menjadi sayur.
Dalam sosialisasi ini Tumin selaku kepala Desa Pundungsari, berharap setelah diadakannya sosialisasi ini warga desa Pundungsari terutama pemudanya menjadi lebih semangat dalam meningkatkan sumberdaya manusia dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di desa Pundungsari
Fatimatul Zahroh selaku narasumber dalam sosialisasi ini (07/11) mengatakan, manfaat daun kelor untuk kesehatan tubuh memanglah nyata untuk kesehatan tubuh terutama untuk mningkatkan imunitas dimasa pandemi. Apalagi daun kelor sudah sering digunakan dalam ramuan tradisional turun temurun sebagai obat.
Daun kelor, sebutnya, juga memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan.
“ Kami dari mahasiswa KKN kelompok 86, memperkenalkan apa itu daun kelor sekaligus menjelaskan bagaimana cara membuat serbuk teh dari daun kelor sampai dengan cara pengemasan dan penyeduhannya” Ujar Fatimatul Zahroh
dokpri
Selanjutnya dalam sosialisasi tersebut (07/11) ada sesi Uji Sensoris teh daun kelor, salah satu dari peserta sosialisasi bernama khafid maju kedepan untuk mencoba teh yang telah di buat “ enak mbak, rasanya manis karena ada gula batu nya “
Di akhir materi ada Closing Statement dari Fatimatul Zahroh yaitu harapannya dari sosialisasi ini adalah bisa menjadi batu loncatan atau peluang bagi warga desa Pundungsari khususnya pemuda desa diharapkan bisa memajukkan desa Pundungsari melalui Teh Daun Kelor