Lihat ke Halaman Asli

4 Peribahasa untuk Hati-hati Memilih Pergaulan

Diperbarui: 7 April 2023   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

4 Peribahasa tentang Pergaulan yang Melemahkan

 Di era media sosial begini, hati-hati memilih pergaulan. Karena banyak tempat pergaulan hanya berisi orang-orang yang melemahkan. Hari-harinya hanya dipenuhi pikiran dan kata-kata negatif. Teman di grup WA atau medsos yang kerjanya prasangka, pikiran buruk, dan ocehan tidak penting. Tanpa aksi nyata, hanya besar di media sosial. Maka, hati-hati memilih teman di zaman begini.

Bulan puasa itu untuk muhasabah diri. Introspeksi diri, agar mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk? Termasuk untuk "berhitung kembali", siapa yang pantas jadi teman dan siapa yang tidak lagi pantas? Apalagi orang-orang yang jadi toxic alias racun, sebaiknya dijauhkan. Bersikap tegas dalam pergaulan itu penting di zaman begini.

Sebelum mengambil sikap dalam pergaulan, mungkin 4 (empat) peribahasa ini bisa jadi inspirasi akan pentingnya memilih pergaulan. Peribahasa tentang pergaulan di era kekininan yang patut dijadikan bahan renungan.

1. Birds of a feather flock together.

Burung-burung itu hanya akan berkawan dengan jenis yang sama. Itu berarti, seseorang akan memiliki sifat yang sama dengan sifat teman-temannya dalam satu kelompok di mana ia berada. Maka, bila kelompok bergaul itu sudah tidak banyak manfaatnya, sudah saatnya mengambil sikap untuk "pergi".

2. Cang ying bu ding wu feng dan.

Lalat tidak pernah hinggap pada telur yang tidak retak. Artinya, seseorang yang tidak baik cenderung mengundang teman-teman yang tidak baik pula. Jadi, sudah saatnya "menjauh" dari pergaulan yang tidak baik apapun konsekuensinya.  

3. Suul Khuluqi Yu'di. 

Perangai jelek itu menular kepada kawannya. Itu berarti, setiap perbuatan buruk yang dilakukan seoarang teman maka berpotensi menular kepada temannya. Maka, berhati-hatilah dalam memilih teman. Karena sifat teman kita lambat laun akan menjadi sifat kita juga. Harus ada keberanian untuk "menyetop" pergaulan yang buruk, sekalipun ada di teman dekat kita.

4. Ojo cedhak kebo gupak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline