Lihat ke Halaman Asli

Farhah nuha

Farhah kamilatun nuha hukum keluarga UinsgdBandung

Cara Berhenti Makan Seblak agar Tidak Kecanduan

Diperbarui: 12 Januari 2023   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

seblak adalah makanan pedas khas bandung yang biasanya pemuda-pemudi beli dengan harga sekitar 10 ribuan. makanan pedas dan instan ini sangat digemari anak muda saat ini karena lezat dan mudah didapatkan terutama anak kost. asal kalian tau saja bahwa seblak ini jika dikonsumsi secara berlebihan hingga terus menerus menyebabkan penyakit yang berhaya yang berurusan dengan sistem pencernaan. 

Semula saya pecinta seblak namun saya harus mengakhiri makanan yang satu ini dan disini saya mengajak  kalian semua untuk berhenti atau mengurangi makan seblak. ini dia tips berhenti makan seblak agar tidak kecanduan sebagai berikut.

1. sisihkan waktu makan seblak menjadi satu bulan sekali 

biasanya kita makan seblak itu seminggu 3 kali kaya olahraga ya diubah menjadi 1 bulan sekali mungkin ini sagat berat tapi percayalah kita lebih hemat dan lebih sehat

2. mengetahui dampak dar makanan seblak

makanan yang satu ini berpotensi menyebabkan gigi berlubang dan usus buntu serta penyakit lambung lainnya kita harus paham bahwa mkanan junkfood akan merusak kesehatan kita secara perlahan. maka di upayakan makan seblak itu dikuragi 

3. mengganti bumbu seblak dengan aneka sayuran 

seblak diganti atau ditambah topiing yag sehat seperti touge, tahu, kangkung dan sawi hijau bisa juga sawi putih selain lebih sehat menambahkan topping sayuran lebih banyak membuat usus lebih mudah mencerna.

4. punya target jadwal makanan dan analis sehat atau tidaknya

misalnya hari ini saya makan tempe bacem masukan katagero sehat kemudian besok saya makan seblak tulag masukan kategori tidak sehat. 

5. atur budget makan yang sehat

seperti sisihkan untuk buah-buahan, sayuran dan olahraga 

sekian tips dari saya semoga ketemu ditulisan selanjutnya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline