Lihat ke Halaman Asli

Fara

Magelang

Dampak Pandemi dalam Pembelajaran Tematik

Diperbarui: 11 April 2021   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi virus Covud-19 yang melanda seluruh wilayah di berbagai belahan dunia membuat kekhawatiran dan kepnikan yang luar biasa, begitu pula di Indonesia. 

Berbagai upaya telah dilakukan untuk memutus rantai penularan, namun begitu cepatnya merebak membuat virus ini terus memakan korban. 

Kebijakan social distancing membuat berbagai hal berubah. Setiap sektor mengalami kelumpuhan dan bahkan mengalami kemunduran. 

Era pandemi merupakan masa yang sulit dari berbagai sektor, mulai dari sektor ekonomi, pariwisata, bahkan sektor pendidikan. Pendidikan memiliki dampak yang cukup besar. 

Pembelajaran yang semula berjalan dengan tatap muka diganti dengan pembelajaran dari rumah. Hal tersebut membuat satuan pendidikan mengganti metode serta sistem pendidikan. 

Sekolah-sekolah khususnya dalam sekolah dasar dan menengah mengalami kesulitan. Sarana prasarana serta adaptasi dengan kebiasaan baru dalam belajar menjadi salah satu kendala. Dalam tingkat sekolah dasar lebih memiliki banyak kendala dalam berbagai aspek. 

Aspek sarana prasarana, kurang mampunya orangtua dalam perubahan proses pembalajaran. Materi sekolah dasar yang berupa materi tematik memberikan kesulitan karena didalamnya memuat berbagai jenias aspek, mulai dari kognitif, psikomotorik, dan afektif. 

Hal tersebut menuntut siswa agar menguasai aspek-aspek tersebut. Tematik dirasa sangat sulit jika dilakukan secara online, guru memantau anak sedikit kesulitan. Mungkin jika aspek kognitif bisa dilihat dari hasil anak mengerjakan tugas atau soal-soal, namun dalam segi aspek afektif dan psikomotor akan sulit di pantau. 

Kerja sama dengan orangtua merupakan salah satu cara agar pembelajaran tematik berjalan dengan lancar, walaupun pasti ada ketidaksesuaian seperti biasanya saat dilakukan secara langsung. Misal, saat ada pelajaran PJOK yang harusnya praktek langsung dan dinilai oleh guru secara langsung, saat pademi ini hanya berupa video yang dikirim masing-masing anak. 

Pelajaran tatap muka atau secara langsung tidak serta merta dapat digantikan keefektifanya dengan pembelajaran online. Anak juga menerima pembelajaran kurang optimal karena tidak adanya interaksi secara langsung jadi pada setiap pembelajaran kurang paham dibandingkan pembelajaran secara langsung. 

Sikap kita menghadapi masalah ini adalah dengan memaksimalkan apa yang ada serta apa yang dianjurkan oleh pemerintah atau pihak yang berwenang.

Oleh  : Fara Yuni Sulistiyowati




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline