Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penahanan Global Sumud Flotilla & Penjara Ketziot: Kondisi, Pelanggaran, dan Tantangan atas Kemanusiaan

Diperbarui: 4 Oktober 2025   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi penjara mengerikan (Sumber gambar: Meta AI)

Berdasarkan bukti terkini, memang ada banyak indikasi bahwa aktivis Global Sumud Flotilla yang ditangkap diperlakukan dalam kondisi yang mendekati pelanggaran serius HAM

Sejak 1-2 Oktober 2025, puluhan aktivis dari Global Sumud Flotilla (GSF) ditangkap oleh Israel setelah upaya pengiriman bantuan humanitarian ke Gaza. 

Banyak dari mereka diintersep di perairan internasional, lalu dipindahkan ke fasilitas tahanan Ketziot di Negev --- dikenal sebagai salah satu penjara paling keras. 

Laporanlaporan dari organisasi HAM dan media internasional mengungkap dugaan pelanggaran hak asasi: penahanan tanpa pengacara, pemaksaan lutut dan "zip-tied", kekurangan obat dan makanan, dan kondisi penahanan yang sangat membatasi martabat manusia. 

Tulisan ini menganalisis sumber bukti, mengukur sejauh mana pelanggaran sesuai standar internasional, dan mengkaji opsi respons hukum dan diplomatik.

Pendahuluan

*Latar: Global Sumud Flotilla adalah koalisi puluhan kapal dan aktivis dari banyak negara yang berusaha menyalurkan bantuan ke Gaza dan menantang blokade laut Israel.  

*Peristiwa utama: Pada detik-detik intersepsi, aktivis ditangkap, dipindahkan ke pelabuhan Ashdod lalu ke Ketziot, dan menghadapi kondisi penahanan yang disebut keras & melanggar hak warga internasional.  

Bukti & Kondisi Penahanan

Jenis Kondisi / Pelanggaran

Sumber Laporan & Deskripsi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline