Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Asmara yang Tak Terduga

Diperbarui: 5 April 2025   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fallan bersama Rita di sebuah cafe (Sumber gambar: Meta AI)

Meskipun Fallan tampak begitu sempurna, Rita tak bisa begitu saja membuka hatinya. Traumanya terhadap Ethan terlalu dalam, setiap kali ia melihat Fallan, bayangan masa lalunya kembali datang

Pada suatu sore yang cerah di kafe kecil di sudut kota, Rita sedang duduk seorang diri, menikmati secangkir kopi hangat. Ia tak suka keramaian, terutama setelah beberapa kejadian yang mengubah hidupnya. 

Hatinya terluka, dan setiap senyum yang datang selalu terasa kosong. Ethan, mantannya, yang dulu ia cintai sepenuh hati, kini hanya meninggalkan bekas luka yang dalam.

"Boleh saya duduk di sini?" tiba-tiba terdengar suara lembut, namun tegas, memecah kesunyian. 

Rita menoleh dan melihat seorang pria berdiri di depannya. Pria itu tinggi, dengan rambut coklat yang tergerai rapi, wajah tampan dengan mata yang penuh kehangatan, seolah berbicara tanpa kata-kata.

Rita hanya mengangguk tanpa berkata sepatah kata pun. Ia bukan tipe orang yang suka berbicara dengan orang asing, apalagi pria. Namun ada sesuatu dalam tatapan pria itu yang membuatnya tak bisa mengabaikannya.

Pria itu duduk, tersenyum ramah, dan berkata, "Aku Fallan. Aku baru pindah ke kota ini. Sepertinya aku mengganggu, ya?"

Rita hanya mengangkat bahu. "Tidak, tidak masalah." Suaranya terdengar agak dingin, namun ia tidak bisa menepis perasaan aneh yang tiba-tiba muncul. Mungkin karena pria itu begitu... berbeda.

Setelah beberapa saat, Fallan mencoba membuka percakapan lagi. "Kamu sering datang ke sini?" tanyanya dengan nada yang ringan.

Rita menatapnya sejenak, mempertimbangkan jawabannya. "Kadang. Aku suka suasana di sini. Tidak terlalu ramai."

Fallan tersenyum, merasa diterima walau dengan cara yang sedikit kaku. "Aku juga suka tempat seperti ini. Lebih tenang."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline