Aku menyapa rintik yang baru saja pulang dari daun rambutan.
Aku bertanya tentang masa,yang mungkin dikabarkan angin,awan atau doa yang dinafaskan seorang ibu.
Dia tak menjawab.Tentu saja.Kata-katanya hanya untuk akar-akar pohon yang menyambutnya penuh harapan.
Akan kutanya pada ibu tentang bahasa hujan.
Sebab pernah kulihat kedua tangannya menengadah,kala hujan turun di sepertiga malam.