sama sama kita ketahui bahwa remaja adalah transisi yang penuh gejolak anatara masa kanak kanak menuju dewasa ,dimana pengenalan jati diri serta mengeksplorasi emosi dan pembentukan hubungan sosial menjadi pusat perhatian mereka satu sama lain. dalam fase ini cinta pertama atau hubungan sering menjadi rasa yang sangat mendalam dan lebih bermakna ,ketika hubungan itu berakhir mereka tidak hanya kehilangan pasangan melainkan kehilangan sebagian identitas mereka yang telah dibangunin selama ini.
hambatan move on inilah yang menjadi hijab bagi pertumbuhan mereka karena move on bukan sekedar soal kenanagan atau rasa yang ttelah hilang melainkan hilang nya mental dan kepercayaan diri mereka terhadapa apa apa yang telah ia jalani ,dinamika yang kompleks membawa rasa takut dan gelisah akan masa lalu yang ia lewati menjadikan lingkungan sosial sebagai tekanan terhadap diri mereka masing masing sehingga mereka tidak dapat terampil untuk mengelola emosi secara sehat,dalam banyak kasus tidak sedikit remaja yang terjebak antara keinginan untuk melupakan dan mendorong untuk untuk tetap mengenang
kesulitan untuk move on ini bukan lah sekedar kemampuan untuk melupakan melainkan refleksi dari faktor dinamika psikologis yang lebih dalam .namun langkah yang paling fundamental dalam proses move on adalah move in sebuah proses yang mengajak kita untuk mengenali siapa diri kita sebenarnya ,sebuah faktor yang mengajrkan kita bahwa mencintai diri sendiri sangat lah penting
sebab ketika remaja mulai memahami nilai nilai pribadi serta kebutuhan emosional maka arah hidup mereka akan kan tertuju terhadap hal hal yang mereka impikan dan mereka pun akan dapat melepas segala keterikatan yang membuat diri mereka masuk kedalam lingkungan yang toksik oleh karena itu proses ini melibatkan refleksi serta penerimaan dalam bentuk makna hidup atas pengalaman yang telah dilalui
dengan mengenal teori ini lah remaja akan membangun kembali identitas yang tidak lagi bergantung dengan masa lalu dan memilii ketahanan emosional yang kuat dan terus berkembang
dan dalam refleksi ini,luka emosional tidak lagi menjadi beban melainkan kekuatan sebgai sumber berkembang ,remaja belajar bahwa kehilangan bukan lah akhir segalanyaa melainkan bagian proses menjadi dewasa ,dan mereka pun dapat melihat bahwa rasa sakit itu lah yang melahirkan pemahaman serta keterpurukan menjadi ruang dalam membangun kembali driri yang lebih utuh.
sebab ini lah proses move on tidak lagi terasa seperti kehilangan akan tetapi sebuah perjalanan untuk menjadi diri yang lebih kuat dan baik dari sebelum nya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI