Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Setelah mengarahkan wajahku ke arah barat, kedua kakinya yang besar menginjak rapat kedua kakiku yang terikat. Tangan kirinya memegang kedua pangkal ketiakku. Setelah mengucapkan doa, kilatan tajam pisau yang baru diasah itu menyentuh leherku. Mula-mula perih, lalu rasa sakit yang tak tertahankan. Aku mengejang, meronta semampuku. Setelah itu gelap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI