Lihat ke Halaman Asli

Runive

Evi Nur Humaidah

Puisi | Kamu(flase)

Diperbarui: 16 Juni 2020   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ruang-ruang kecil yang terkunci hanya memenjarakan debu abu. Lepaskan endorfinmu. Melata-lah bersama angin, untuk tidak terbang terlampau tinggi. Yang bisa membuatmu hilang menembus tujuh langit di atas sana.

Menyamarlah menjadi dandelion, untuk sebuah ke-puja-an atas penyebarannya di puncak-puncak pendakian.

Jadilah pewaktu yang terpaut peralihan pandangan tanpa peduli kemana arah jarum jam.

Menyamarlah sebagai pintu yang tak marah dihempas keras-keras.

Menjadilah sejadi-jadinya sebagai api yang membara. Membakar, menghanguskan, melahap setiap yang mudah terbakar.

Perankanlah air yang dingin menyejukkan, memercik kedamaian.

Definisikan udara sebagai wajah dunia yang mencerahkan.

Bermainlah dengan tambang-tambang pertukaran lahan dan emas.

Setelah puas kembali-lah menjadi debu-debu yang melekat di kusen-kusen jendela rumah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline