Lihat ke Halaman Asli

Keceriaan Dan Kemacetan Di Pasar Malam Jimbung Usai Idul Fitri

Diperbarui: 11 April 2025   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wahana bianglala dan permainan anak-anak meramaikan pasar malam Jimbung yang penuh cahaya dan pengunjung.

Klaten Usai Hari Raya Idul Fitri, suasana Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, berubah menjadi lebih hidup dan semarak. Setiap malam, ribuan warga berbondong-bondong datang ke pasar malam yang digelar di sekitar Lapangan Jimbung. Tradisi pasar malam yang berlangsung setiap tahun ini menjadi hiburan rakyat yang dinanti-nanti, terutama oleh keluarga dan anak-anak yang sedang menikmati libur panjang Lebaran.

Mulai pukul 17.00 WIB hingga larut malam, kawasan ini dipadati pengunjung dari berbagai penjuru wilayah, seperti Wedi, Jogonalan, Prambanan, hingga sebagian warga Solo dan Yogyakarta. Kemeriahan tidak hanya tampak dari kerumunan pengunjung, tetapi juga dari hiruk-pikuk pedagang, nyala lampu warna-warni, serta dentuman musik dari wahana permainan.

Kemacetan Menjadi Pemandangan Setiap Malam

Tingginya antusiasme masyarakat berdampak pada kondisi lalu lintas. Jalan-jalan utama menuju Jimbung menjadi sangat padat, terutama setelah waktu berbuka puasa hingga malam hari. Kemacetan kerap terjadi di jalur dari arah Kalikotes dan Jogonalan, bahkan tak jarang kendaraan roda dua maupun roda empat harus berjalan sangat lambat atau berhenti sejenak karena padatnya arus pengunjung.

"Sudah tiga malam saya ke sini, dan setiap kali datang pasti macet. Tapi anak-anak senang, jadi tetap saya usahakan datang," ujar Rina Wahyuni (34), warga Kecamatan Wedi, yang datang bersama dua anaknya.

Kondisi kemacetan ini juga dirasakan oleh para pedagang yang membawa barang dagangan dengan kendaraan pribadi. Mereka harus datang lebih awal agar mendapat lokasi strategis dan menghindari terjebak di tengah padatnya kendaraan.

Pihak karang taruna setempat dan panitia pelaksana turut membantu mengatur arus lalu lintas serta menyediakan area parkir tambahan di sekitar lapangan. Walau belum sepenuhnya mengatasi kepadatan, keberadaan relawan tersebut cukup membantu menciptakan ketertiban dan keamanan.

Pasar malam ini menyuguhkan berbagai wahana hiburan yang disukai anak-anak, seperti komidi putar, kuda tunggang mini, kereta mini, rumah hantu, hingga lempar gelang berhadiah. Suara riang anak-anak yang menaiki permainan bersatu dengan musik dangdut dan lagu anak-anak yang diputar dari pengeras suara setiap wahana.

Selain itu, puluhan stan kuliner berjajar di sepanjang jalan, menawarkan berbagai makanan ringan seperti sosis bakar, kentang goreng, telur gulung, bakso tusuk, hingga minuman dingin kekinian. Harga yang terjangkau menjadikan pasar malam ini tempat favorit keluarga untuk menikmati suasana santai selepas berbuka puasa.

"Biasanya kalau habis Lebaran, pengunjung bisa dua kali lipat lebih ramai dari hari biasa. Banyak yang sengaja datang untuk kulineran," jelas Daryono (45), pedagang cilok kuah yang sudah 10 tahun berjualan keliling dan rutin ikut meramaikan pasar malam Jimbung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline