Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Tiga Kegiatan Memacu Adrenalin di Arjuna Bootcamp

Diperbarui: 29 November 2022   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Depan Arjuna bootcamp (dok.pri)

Kemping bukan sekedar tidur di tenda ya. Di Arjuna bootcamp, bisa banget bikin kegiatan yang bermanfaat bagi kita. Terutama untuk melatih fisik dan mental agar lebih tangguh dalam menghadapi masa depan tanpa si dia, eh maksudnya menghadapi berbagai persoalan kehidupan. 

Nah, kami juga begitu. Pukul 05.30 pagi sudah berkumpul mau melakukan treking yang tidak terlalu jauh. Mungkin hanya sekitar tiga kilometer saja. Sebetulnya bisa sih lebih jauh lagi, cuma kondisi fisik setiap orang berbeda. Kuatir ada yang tidak kuat nantinya. Apalagi ternyata treking ini bareng ibu-ibu (baca emak-emak) kepala sekolah TK di Bekasi. 

Mulai treking (dok.pri)

Treking 

Matahari sudah terbit sejak tadi, karena itu langit sudah cerah. Keluar dari area bootcamp Arjuna Lokananta Dua, jalan yang dilalui langsung menanjak. Ini tentu saja menguras tenaga dan membuat nafas terengah-engah. Kuncinya, jangan banyak bicara selama menanjak karena menghabiskan energi. 

Sayangnya rombongan emak-emak itu tetap saja ramai berceloteh sambil selfie. Mereka pun mudah lelah, lambat baru tiba di atas. Saya menunggu bersama Pak Unggul yang memimpin treking ini. Kenapa harus ditunggu? Karena ada jalan terbagi dua, satunya menyimpang sehingga mereka bisa salah jalan.

Kemudian kami melewati beberapa villa milik orang lain. Kebanyakan pemilik villa ini adalah orang Jakarta. Tanahnya luas-luas, ada yang disewakan dan ada yang tidak. Lalu kami melewati Arjuna Lokananta Satu yang tidak sebesar area Lokananta Dua. Saat itu tampak kosong, belum ada pengunjung.

Latar belakang gunung Pangrango (dok.pri)

Setelah beberapa puluh meter, kami berbelok ke kanan. Ternyata jalan mulai menurun tajam. Untunglah jalan ini tidak licin karena menggunakan konblok. Jalan ini dibuat oleh tim Arjuna yang menghubungkan dua desa. 

Di bawah, kami melihat sungai kecil penuh batu-batu besar. Menurut pak Unggul, sungai ini adalah sungai purba. Dahulu penuh dengan air, sekarang kering karena banyak yang menyedot air. Apalagi tak jauh dari lokasi itu, ke arah hulu, ada perusahaan air mineral kemasan terkenal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline