Lihat ke Halaman Asli

Elina A. Kharisma

TERVERIFIKASI

Berbagi hal baik dengan menulis

Budayakan Membaca (Apa Saja)

Diperbarui: 14 Desember 2016   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Membaca seharusnya menjadi gaya hidup setiap orang. Tidak hanya membaca buku, tetapi membaca apa saja, terutama di era digital yang membuat informasi menyebar dan berkembang dengan pesat. Mengapa perlu membudayakan membaca?

1. Melatih Berpikir Kristis

Bukan rahasia jika membaca merupakan suatu kegiatan yang sangatbermanfaat. Salah satu manfaatnya adalah mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Saat membaca, kita tidak sekedar mengeja kata demi kata, tetapi memikirkannya secara mendalam. Mengingat perkembangan informasi yang cepat, ada baiknya kita membandingkan informasi yang kita terima dengan informasi serupa dari sumber-sumber lain yang terpercaya. Jika kita terbiasa untuk membaca dengan teliti dari berbagai sumber, kita juga melatih diri untuk menyikapi berita secara kritis.

Selain itu, membaca dengan kritis berarti memberikan waktu kepada diri kita untuk meresponi informasi yang kita terima dengan jeli. Sikap kritis ini akan membuat kita tidak mudah diperdaya saat membaca berita, menerima tawaran atau promosi penjualan barang tertentu, dan lain sebagainya.

2. Tidak Sembarangan Membagikan Informasi

Sudah banyak orang yang harus berurusan dengan pihak berwajib lantaran membagikan informasi melalui media online termasuk lewat akun media sosial. Salah satu penyebabnya adalah membagikan berita yang diragukan kebenarannya, informasi yang provokatif atau menimbulkan kebencian pada kelompok tertentu. Kejadian ini tentu sangat disayangkan, karena informasi yang diterima seharusnya “dicerna” terlebih dahulu.

Pada kenyataannya, jika berita tersebut menarik, maka orang akan cenderung langsung membagikannya tanpa berpikir panjang termasuk memikirkan kebenaran berita itu. Apabila kita terbiasa membaca dengan teliti, maka kita akan terdorong untuk menguji kebenaran berita tersebut dengan mencari informasi yang serupa dari sumber-sumber lain sebelum membagikannya. Informasi yang kita bagikan pun tentu akan lebih bermanfaat jika dapat dipercaya kebenarannya.

3. Menghindari Pertanyaan Yang Sudah Ada Jawabannya

Sering kali orang bertanya tentang hal yang sudah dituliskan dengan jelas. Contohnya adalah saat berbelanja online masih banyak yang bertanya cara pemesanan, padahal sudah dituliskan caranya. Di kelas, tidak jarang murid yang bertanya tentang petunjuk mengerjakan soal, sedangkan guru sudah menuliskan keterangan di halaman pertama. Ada juga orang yang bertanya tentang promosi di suatu toko, meskipun sudah diberikan penjelasan tertulis di dekat barang yang sedang dipromosikan.

Keengganan untuk membaca juga menunjukkan ketidakpedulian kita. Kita tidak tahu karena tidak mau membaca padahal alasan suatu hal dituliskan adalah karena hal tesebut penting. Jadi, tidak semestinya kita mengabaikannya. Jika kita mengambil waktu sejenak untuk membaca penjelasan yang sudah dituliskan, maka kita terhindar dari mempertanyakan hal-hal yang sudah dituliskan dengan jelas.

Jadi, mari kita budayakan membaca apa saja. Jika sesuatu dituliskan, pastilah hal tersebut penting dan layak diperhatikan. Dengan membiasakan membaca, maka kita melatih diri menjadi pribadi yang siap menyikapi informasi secara kritis sehingga tidak mudah diperdaya dan turut berpartisipasi dalam membagikan informasi yang teruji kebenarannya.

Generasi hebat, generasi yang membudayakan membaca!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline