JAKARTA - Dua tokoh politik senior dilaporkan menghabiskan empat jam penuh membahas krisis harga bahan pokok sambil menikmati wagyu A5 senilai 2,3 juta rupiah per porsi di restauaran mewah Jakarta Selatan, Selasa kemarin.
Pertemuan yang awalnya ditujukan untuk membahas rekonsiliasi politik tersebut berubah menjadi diskusi mendalam tentang inflasi setelah salah satu tokoh menyebutkan harga bawang merah yang mencapai Rp50.000 per kilogram.
"Mereka terlihat sangat concern dengan daya beli masyarakat," kata sumber yang menyaksikan pertemuan tersebut. "Yang satu sampai bilang 'Wah mahal ya bawang sekarang' sambil pesan wine Bordeaux 1982 yang harganya setara dengan gaji guru selama 8 bulan."
Kedua tokoh tersebut dilaporkan juga menyempatkan diri membahas strategi menurunkan harga cabai sambil menikmati appetizer truffle senilai Rp850.000 per sajian. Diskusi semakin serius ketika mereka mulai menghitung berapa rupiah yang harus dikeluarkan rakyat untuk membeli satu kilogram beras.
"Sungguh mengharukan melihat kepedulian mereka," tambah sumber tersebut. "Bahkan mereka sempat bertanya kepada sommelier berapa harga beras per kilo, meskipun pertanyaan itu muncul saat sedang memilih champagne untuk dessert course."
Menurut keterangan pelayan restoran, kedua tokoh politik tersebut juga menyempatkan berfoto dengan caption "Bersama rakyat, untuk rakyat" di akun media sosial mereka, tepat di samping meja yang dipenuhi hidangan senilai total 12,7 juta rupiah.
Seorang pengamat politik yang dimintai komentar menyatakan bahwa gestur ini menunjukkan kedekatan elit politik dengan permasalahan rakyat kecil.
"Ini terobosan luar biasa," kata pengamat tersebut. "Jarang sekali kita melihat politisi yang mau meluangkan waktu empat jam penuh untuk membahas harga sembako. Biasanya mereka cuma menghabiskan tak sampai satu menit untuk ngomong 'kita akan turunkan inflasi' di depan kamera."
Sebagai tindak lanjut pertemuan tersebut, kedua tokoh dilaporkan berencana menggelar "Dialog Bersama Rakyat" di hotel bintang lima dengan paket meeting senilai kisaran 75 juta rupiah, guna membahas cara mengatasi kemiskinan sambil menikmati afternoon tea premium.
Sementara itu, di warung nasi gudeg Bu Tini yang berjarak 3 kilometer dari lokasi restoran mewah tersebut, para pedagang kecil masih bingung kenapa harga bawang merah belum turun meskipun sudah dibahas intensif oleh dua tokoh berpengaruh selama empat jam penuh.