Lihat ke Halaman Asli

Efrain Limbong

TERVERIFIKASI

Mengukir Eksistensi

Pembangunan Irigasi, Swasembada Pangan dan Hari Tani Nasional

Diperbarui: 26 September 2025   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulteng menjadi sarana penting dalam mendukung produktivitas pertanian. (Dokumentasi Pribadi) 

Keberadaan irigasi menjadi salah satu sarana yang sangat dibutuhkan oleh petani, guna meningkatkan produktivitas  pertanian. Namun dalam realitasnya, hampir semua Provinsi di Indonesia, masih mengalami keterbatasan sarana irigasi. Termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). 

Keberadaan irigasi menjadi relevan dengan peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh tanggal 24 September 2025. Di mana sudah seharusnya pembangunan sarana irigasi menjadi aspek yang harus diprioritaskan, sebagai instrumen yang mendukung produksi pertanian di daerah. 

Terlebih Pemerintah Pusat telah mentargetkan swasembada pangan di tahun 2028. Di mana Pemerintah Daerah harus bersinergi dalam mewujudkan target swasembada tersebut. Karena itu, keberadaan sarana irigasi mutlak diperlukan untuk merealisasikan target nasional tersebut.

Harus diakui banyak instrumen yang dibutuhkan oleh petani dalam meningkatkan produksi dan merealisasikan swasembada pangan. Seperti benih, pupuk, mesin alsintan, teknologi tepat guna, hingga bantuan pemodalan.

Di mana kebutuhan instrumen tersebut masih menjadi problem utama yang senantiasa diaspirasikan oleh petani di daerah. Mengingat masih banyak petani yang terkendala kebutuhan tersebut.

Namun tanpa irigasi yang memadai, akan menghambat produktivitas dan swasembada pangan. Karena lahan pertanian membutuhkan pengairan yang baik dan memadai untuk lahan pertanian. 

Sebagai contoh keberadaan irigasi Gumbasa di Kabupeten Sigi Provinsi Sulteng, beberapa tahun tidak berfungsi, karena mengalami kerusakan akibat gempa bumi tahun 2018. 

Tidak berfungsinya irigasi tersebut, berdampak langsung pada produktivitas usaha pertanian oleh petani setempat, karena kendala ketersediaan air untuk lahan pertanian. 

Setelah melalui proses rehab rekon pasca gempa, irigasi Gunbasa telah berfungsi kembali pada tahun 2024 dan mengairi lahan seluas 5700 hektar di Kabupaten Sigi. 

Pada awal bulan September 2025, telah dilakukan panen raya padi perdana di Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulava yang dihadiri Gubernur Sulteng dan Bupati Sigi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline