Setiap kali harga cabe naik, rakyat yang paling dulu merasakan pedasnya. Di dapur, ibu-ibu harus pintar mengatur menu, sementara dompet bapak-bapak makin tipis. Cabe kecil, tapi dampaknya besar.
Ironisnya, di panggung politik, janji-janji manis lebih sering keluar daripada solusi nyata. Janji menurunkan harga, janji meningkatkan kesejahteraan, janji membela rakyat kecil. Semua terdengar indah, tapi seringkali hanya berakhir di mikrofon, bukan di pasar.
Harga cabe bisa naik turun, tapi janji politik sering hanya naik, jarang sekali turun ke tanah.
---
Di warung kopi, rakyat sudah paham. Mereka bercanda:
Kalau mau tahu kondisi negeri ini, jangan lihat pidato pejabat, lihat saja harga cabe di pasar.
Sungguh, di negeri ini kadang harga cabe lebih pedas daripada debat politik.
---
Penutup:
Jadi pertanyaannya sederhana: