Mohon tunggu...
ARIES1993
ARIES1993 Mohon Tunggu... Warga biasa

Penulis lepas yang peduli isu sosial dan kehidupan rakyat kecil. Menyuarakan kegelisahan melalui tulisan agar menjadi bahan refleksi bersama. Percaya bahwa kata-kata bisa mengubah arah kebijakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harga Cabe Lebih Pedas dari Janji Politik

27 September 2025   16:30 Diperbarui: 27 September 2025   16:30 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung kopi jadi saksi, rakyat hitung harga cabe, pejabat hitung janji.

Setiap kali harga cabe naik, rakyat yang paling dulu merasakan pedasnya. Di dapur, ibu-ibu harus pintar mengatur menu, sementara dompet bapak-bapak makin tipis. Cabe kecil, tapi dampaknya besar.

Ironisnya, di panggung politik, janji-janji manis lebih sering keluar daripada solusi nyata. Janji menurunkan harga, janji meningkatkan kesejahteraan, janji membela rakyat kecil. Semua terdengar indah, tapi seringkali hanya berakhir di mikrofon, bukan di pasar.

Harga cabe bisa naik turun, tapi janji politik sering hanya naik, jarang sekali turun ke tanah.

---

Di warung kopi, rakyat sudah paham. Mereka bercanda:

Kalau mau tahu kondisi negeri ini, jangan lihat pidato pejabat, lihat saja harga cabe di pasar.

Sungguh, di negeri ini kadang harga cabe lebih pedas daripada debat politik.

---

Penutup:

Jadi pertanyaannya sederhana:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun