Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Puisi ini menggambarkan kehancuran sebuah surau sebagai simbol dari kegagalan memahami keseimbangan antara ibadah dan usaha. Secara lebih dalam, puisi
puisi karya farabi iqnak raditya
dari cerpen
robohnya surau kami karya A. A. Navis
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI