Lihat ke Halaman Asli

Cara agar Harga Diri Seorang Pendidik Tidak Hilang

Diperbarui: 11 Agustus 2020   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orang tua mengajarkan anak-anaknya (Sumber Lampung Post)

Beberapa bulan lalu saya menghadiri kajian "Mengembalikan Harga Diri Seorang Pendidik" oleh Kak Indra Mulyana. Beliau membahas pendidikan dalam Islam yang mungkin jarang kita ketahui. Di sini saya akan membahas secara ringkas apa isi dari kajian tersebut.

Kak Indra Mulyana berkata bahwa, "Gelar uswatun hasanah hanya diberi pada Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW, karena dapat dicontoh dari berbagai sisi, contohnya dalam sisi pendidikan". 

Uswatun hasanah memiliki arti teladan yang baik. Sikap, perbuatan, sifat, dan cara bertutur kata yang dapat dicontoh atau ditiru bagi siapa saja yang melihatnya. Beberapa teladan dari nabi Muhammad yang dapat kita tiru adalah siddiq yang artinya jujur atau benar, amanah yang artinya bisa dipercaya, tabligh yang artinya menyampaikan, dan fathonah yang memiliki arti cerdas. Kita dapat meniru dan belajar sedikit demi sedikit dari beberapa teladan tersebut. 

Kak Indra Mulyana juga berkata bahwa, "Pendidikan utama itu di rumah". Seseorang lahir dan tumbuh dari kasih sayang orang tua, seorang ibu dan ayah selain berperan sebagai orang tua juga berperan sebagai pendidik bagi sang anak.

Anak belajar menyimak, berbicara, membaca, dan menulis berawal dari rumah. Berbicara kata "ibu", "ayah", "makan", "minum". Lalu membaca tulisan yang ada di buku. Dan menulis abjad atau angka yang diajarkan orang tua. 

Selain itu, anak juga belajar salat dari orang tuanya. Ia meniru apa yang dilihat. Jika orang tuanya memberi contoh yang baik maka sang anak akan menirukan hal yang baik.

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk selalu bersikap, berkata, dan mengajarkan hal yang baik kepada anaknya. Sama halnya dengan guru, ia juga merupakan pendidik yang harus memberi ilmu pengetahuan dan memberi pengajaran yang baik kepada murid-muridnya.


Menurut Kak Indra Mulyana, "Seorang pendidik yang tidak memiliki ilmu, sedikit demi sedikit akan sirna harga dirinya". Pendidik dalam hal ini dapat berarti seorang guru ataupun orang tua. Maka dari itu, seorang pendidik harus selalu belajar dan memperbaiki diri agar ilmu yang dimiliki selalu bermanfaat bagi dirinya dan orang di sekitarnya. 

Berikut adalah cara agar harga diri seorang pendidik tidak hilang. 

1) Ketakwaan
Takwa memiliki arti patuh dan taat dalam menjalankan perintah Allah SWT serta menjauhi larangan-Nya. Pendidik harus mampu menjadikan dirinya sebagai sosok yang bertakwa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline