Lihat ke Halaman Asli

ISNA NUR FADHIILAH

MAHASISWA S1 TADRIS BAHASA INDONESIA UIN KIAI AGENG MUHAMMAD BESARI PONOROGO

Kurangnya Pendampingan Orang Tua Terhadap Kualitas Belajar Anak

Diperbarui: 11 September 2025   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iustrasi pusing dalam belajar (Pinterest/Tama)

"Alur kehidupan terus berulang. Waktu tak mungkin berhenti hanya diam. Seruan bukan sebagai ancaman. Namun, penasehat di masa depan. Orang di sebut malaikat akan jasanya. Seperti tulah, tokoh yang mengorbankan hidupnya. Hanya untuk sang buah hati yang dia cinta." Isna Nur Fadhillah.

Peran Orang Tua

            Dalam studi ilmiah, orang tua merupakan pendidik pertama bagi anaknya. Prestasi yang didapatkan anak, bukan semata-mata karena pendidikan yang mereka tempuh selama di sekolah. Melainkan, peranan orang tua yang aktiv dalam membantu tumbuh-kembang anak di masa depan.

            Namun, orang tua sering kali lalai dan lari dari tanggung jawab mereka. Membiarkan anak berusaha sendiri tanpa dukungan. Sebaliknya, mereka jutru mencemooh pendidikan anak mereka karena tidak se-berhasil anak-anak yang lain. Bahkan mereka merasa, permasalahan itu terjadi karena kurangnya tanggung jawab dan perhatian dari pihak sekolah.

            Lebih lanjut, Binti Nikmatur Rahmah, S.Pd. Mengatakan dalam wawancaranya, "Alasan wali murid, mereka sibuk. Bahkan, jarang hadir dalam pertemuan wali murid di sekolah. Ke-dua orang tua anak-anak berkarir semua, sehingga, tidak bisa mendampingi belajar anak dengan intens karena pekerjaan mereka yang sampai malam hari."

            Kesibukan orang tua selalu menjadi ancaman terbesar untuk perkembangan anak. Padahal, studi menyatakan orang tua memegang peran penting dan amat berpengaruh dalam Pendidikan anaknya. Hal itu, juga menjadi dasar bahwa anak adalah peniru atau perangai orang di sekitarnya. Psikologi juga menyimpulkan bahwa pola tidur, respon terhadap suara dan sebagainya, terbentuk dalam periode janin. Atau, bisa disebut terjadinya neorologis dan psikologis janin.

            Dengan bukti itu, semakin memperkuat bahwa terdapat hubungan anak dan orang tua yang tidak bisa dipisahkan. Maka, tanggung jawab pendidikan juga tidak bisa dilemparkan semua kepada orang lain. Terkhususnya, guru di sekolah. Para guru juga mempunyai keluarga yang mereka urus di rumah.

            Binti selaku guru juga menyadari, anak yang kurang pendampingan orang tua terlihat jauh kurang semangat dalam pembelajaran di sekolah. Bahkan, kurang antusias pada saat guru memberikan pertanyaan untuk mengasah ke-aktivan anak. Dari objeknya sangat terlihat. Seperti, nilai anak yang mengalami penurunan signifikan.

            Tindak lanjut harus segera terealisasikan. Orang tua harus tau dan penting untuk mengerti kedudukan anak dalam keluarga. Karena keluarga merupakan Lembaga informal yang pertama di alami oleh anak.

Meningkatkan Peran Orang Tua

  • Memberikan Reward

Ketika anak berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik atau menyelesaikan tugasnya dengan sempurna untuk meningkatkan motivasi belajar.

  • Mendatangkan Les Private
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline