Lihat ke Halaman Asli

Dodik Suprayogi

TERVERIFIKASI

Agribusiness Enthusiast

Sego Kikil "Gus Dur" Menggusur Soto Dok Sebagai Kuliner Populer Jombang

Diperbarui: 18 Agustus 2025   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sego Kikil Jombang ((Kompas.com/SHERLY PUSPITA)

Sebagai orang Jombang, seringkali saya ditanya oleh teman atau saudara yang berkunjung ke Jombang, apa oleh-oleh atau makanan khas Jombang?. Pasti banyak yang menebak durian wonosalam atau soto dok, padahal nggak melulu itu saja.

Siapapun yang sedang mengunjungi Jombang pasti bakalan mencari oleh-oleh atau kuliner khas Jombang. Sama halnya saat sedang mengunjungi kota-kota lainnya.

Meski Jombang identik dengan kota pesantren, Jombang juga nggak kalah kaya dengan keragaman kuliner khasnya, salah satunya adalah lodehan sego kikil yang legendaris.

Namanya memang nggak sepopuler soto dok, tapi siapapun yang sedang ke Jombang pasti bakal nyariin kuliner ini, apalagi mereka yang habis dari Tebu Ireng.

Lodehan Sego Kikil Makanan Priyayi yang Dinikmati Semua Kalangan

Konon lodehan sego kikil atau yang populer dikenal sego kikil (gokil) berkembang di Jombang sejak tahun 1947.

Sego kikil banyak dijumpai di Desa Mojosongo, Kecamatan Diwek, yang jaraknya kurang lebih 4 kilometer dari alun-alun Jombang. Hampir semua penduduk di desa ini terkenal sebagai penjual sego kikil.

Sego kikil atau nasi kikil terdiri dari nasi, sayur lodeh, dan kikil yang disajikan di atas daun pisang yang dibentuk piringan mengerucut atau pincuk. Bisa juga disantap dengan berbagai lauk tambahan seperti telur dadar, tahu, tempe atau jeroan. Soal rasa pastinya lezat dan buat nagih apalagi disantap di tempat.

Nasi Kikil yang ada di Mojosongo ini dikenal karena kesukaan Presiden ke-4 RI yaitu KH. Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Makanya siapapun yang ke Jombang pasti bakalan mampir ke warung-warung sego kikil. Nggak hanya politikus, artis, pengusaha ibu kota, bahkan masyarakat biasapun bisa menikmatinya.

Warung-warung sego kikil di Mojosongo buka setiap hari mulai jam 15.00 sampai tengah malam. Jadi paling pas kalau disantap saat malam hari saat cuaca sedang dingin-dinginnya, apalagi disandingkan dengan secangkir kopi hitam atau teh hangat.

Harganya juga relatif terjangkau hanya Rp. 20.000 sampai dengan Rp.30.000 per porsi tergantung lauk yang digunakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline