Lihat ke Halaman Asli

Konflik Sosial pada Masa Pandemi

Diperbarui: 8 Juni 2021   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PHK merupakan contoh konflik sosial selama pandemi COVID-19. | Kompas

Menurut Poerwadarminta konflik berarti pertentangan atau percecokan. Pertentangan sendiri bisa muncul kedalam bentuk pertentangangan ide maupun fisik antara dua belah pihak bersebrangan. Sehingga secara sederhana konflik adalah pertentangan yang ditandain oleh pergerakan oleh beberapa pihak sehingga terjadi persinggungan. Konflik yang terjadi membawa pengaruh positif dan negative dikalangan masyarakat, apalagi di masa pandemi covid-19 saat ini pasti banyak konflik yang mengarahkan lebih ke negatifnya.

Konflik bisa muncul pada skala yang berbeda seperti konflik antar orang, konflik antar kelompok, konflik atara kelompok dan negara, dan konflik antarnegara.  Setiap sekala memiliki latar belakang dan arah perkembanganya. Konflik yang bisa dikelola secara arif dan bijaksana akan mendinamisasi proses sosial dan bersifat kontruktif bagi perubahan masyarakat dan tidak menghadirkan kekerasan. Namun dalam catatan sejarah masyarakat dunia, konflik sering diikuti oleh bentuk-bentuk kekerasan, seperti perang dan pembantaian.

Baca juga: Bagaimana Rapuhnya Nasionalisme dalam Menjaga Kesatuan dan Mencegah Terjadinya Konflik Sosial?

Saat ini pun banyak terjadi konflik-konflik pada masa pandemi didalam suatu masyarakat, maupun keluarga. Salah satunya konflik yang terjadi di dalam rumah tangga. Dalam masa karantina banyak peningkatan kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan dan anak yang terjadi secara global dan domestik. 

Kasus yang di alami perempuan saat ini sangat beragam mulai dari kekerasan fisik, psikis dan seksual. Konflik didalam rumah tangga juga bisa mengakibatkan kearah penceraian dan kdrt, karena selama masa pandemic harus selalu dirumah saja mengakibatkan andanya perbedaan pendapat anatar suami dan istri yang berakhir dengan konflik tersebut. 

Kemudian ada juga konflik yang terjadi terhadap masyarakat tentang PHK yang dilakukan oleh banyak perusahaan kepada pekerja yang berdampak pada ekonomi mereka yang menurun karena adanya pandemic covid saat ini. 

Baca juga: Komunikasi sebagai Penyebab dan Solusi Konflik Sosial

Hal ini membuat kemungkinan terjadinya konflik terbuka yang dapat mengarahkan pada kerugian ekonomi massa ke pusat-pusat ekoomi yang memiliki persediaa bahan pokok. 

Kerusuhan ini mungkin dapat memicu terjadinya pembunuhan dan tindak kejahatan asusila. Selain konflik-konflik diatas masih ada banyak lagi konflik yang terjadi ketika pemeritah membuat anjuran harus dirumah saja.

Kemudian pemerintah membuat sebuah aturan yang baru yaitu “new normal”. Hal tersebut dibuat pemerintah agar masyarakatnya bisa beraktifitas lagi dengan beberapa anjuran yang harus dilaksanakan. Kondisi tersebut dianggap sebagai miniature pola interaksi masyarakat di masa depan. Sebagai akibatnya, muncul kekhawatiran bahwa kondisi new normal ini akan membawa masyarakat kepada bentuk-bentuk konflik baru.

Baca juga: Mengapa Konflik Sosial Selalu Ada di Industri Kelapa Sawit?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline