Lihat ke Halaman Asli

Dikdik Wahyudin

pengajar dan pelajar

Pancaroba Datang Tanpa Salam: Jangan Anggap Sepele Yaa !!

Diperbarui: 1 Juli 2025   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr Andi Khoemini (https://x.com/dr_koko28/status/1242418515107168256?t=XE2BUwrbOHnH6xsq90oEVg&s)

Saya sempat membaca postingan di Twitter dari Dr. Andi Khoemini Takdir. Beliau menyebut bahwa sekarang sedang banyak pasien yang datang dengan keluhan batuk, pilek, tenggorokan gatal, dan badan "greges"---alias meriang dan tidak enak badan. Bahkan di negara tetangga, kasus COVID-19 mulai meningkat kembali. Ini jadi alarm bagi kita semua untuk tidak lengah di tengah musim pancaroba yang penuh ketidakpastian.

Dr. Andi juga mengingatkan pentingnya pencegahan sejak dini. Caranya sederhana namun sering diabaikan: konsumsi makanan sehat, jauhi junkfood, istirahat yang cukup, minum multivitamin, dan jangan lupa berjemur badan di pagi hari agar tubuh mendapatkan asupan vitamin D secara alami.

Saat pagi mendung, siang terik, lalu sore hujan deras disertai angin kencang---itulah tanda-tanda bahwa musim pancaroba sedang datang menghampiri. Di media sosial pun ramai keluhan soal tubuh yang gampang lelah, flu menyerang tanpa aba-aba, hingga cucian tak kunjung kering karena cuaca sulit ditebak.

Musim pancaroba memang dikenal sebagai masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan, atau sebaliknya. Di Indonesia, pancaroba biasanya terjadi dua kali dalam setahun. Sayangnya, di balik keindahan awan berarak dan hujan yang menyejukkan bumi, tersembunyi banyak potensi masalah jika kita lengah.

Kenapa Harus Waspada?

1. Penyakit Musiman

Flu, batuk, demam, hingga gangguan pencernaan mudah menyerang saat tubuh belum beradaptasi dengan perubahan suhu dan kelembapan udara yang drastis.

2. Lingkungan Jadi Rentan

Pohon tumbang, banjir, atap rumah beterbangan, hingga genangan air yang bisa jadi sarang nyamuk pembawa demam berdarah.

3. Keselamatan di Jalan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline