Belajar Dari Gubernur Banten, Murid Merokok, Guru Dipecat.
Minggu ini dunia pendidikan dihebohkan oleh berita murid perokok ditampar oleh Kepala Sekolah. Bukan sampai disitu beritanya, murid murid bersolidaritas tidak masuk sekolah akibat temannya ditampar oleh Kepala Sekolah. Sebagai ganjaran Kepala Sekolah dengan cepat dinonaktifkan alias dipecat oleh atasannya yaitu Gubernur Banten.
Kejadian ini terjadi di SMAN 1 Cimarga, kecamatan Cimarga Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Awal nya, Jumat 10 Oktober sekolah mengadakan acara Jum'at bersih melibatkan seluruh civitas sekolah dengan dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah. Saat murid lainnya bekerja dengan semangat, murid bernama ILP ( 17) kedapatan sedang merokok di satu warung kecil dilingkungan sekolah. ILP Merasa dirinya kepergok Kepala Sekolah sedang merokok langsung kabur dan membuang rokok yang sedang dihisapnya.
Saat di integrasi oleh guru guru, ILP tidak mengaku bahwa dirinya merokok. Pengakuan ILP yang dianggap berbohong ini membuat emosi sang Kepala Sekolah. DF sang Kepala Sekolah yang selama ini terlihat alim dan santun tersulut emosi kemudian menampar pipi ILP.
ILP mengadu ke orang tuanya bahwa dirinya ditampar oleh Kepala Sekolah. Orang tua mana yang tidak marah anak kesayangannya diperlakukan seperti itu oleh orang lain. Jalan pintas diambil dengan melakukan membuat laporan kepada polisi.
Entah siapa yang mengkoordinir murid murid, Senin 13 Oktober 2025 melakukan aksi tidak mau belajar di kelas dengan alasan solidaritas lantaran ILP sang perokok ditampar kepala sekolahnya.
Dianggap membuat kegaduhan selama 2 hari sekolah terkena aksi, Kepala Sekolah disanksi penonaktifan dengan cepat dari Sang Gubernur Banten, Selasa 14 Oktober 2025.
Rabu 15 Oktober Andra Soni sang Gubernur mengundang pihak pihak yang dianggap bermasalah ke Kantor Gubernuran Banten di Serang. Soni melakukan perdamaian antara pihak sekolah dengan pihak murid agar saling ikhlas meminta maaf dan menyudahi persoalan.
Perdamaian dilakukan. Oleh Gubernur setelah media sosial mengecam tindakan terburu buru Gubernur memecat Kepala Sekolah. Warganet melalui media sosial lebih membela Kepala Sekolah dibanding membela Gubernur yang terburu buru memecat Kepala Sekolah. Begitu juga murid yang merokok di bully habis habisan oleh warganet. Mungkin melihat tekanan warganet yang kurang menguntungkan bagi kondisi daerah, Gubernur cepat mendamaikan kedua belah pihak.
Dari Kejadian ini, banyak hal dapat diambil pelajaran bagi semua pihak.