Lihat ke Halaman Asli

Diana Aulia

Mahasiswa

Bhakti Akademisi: Kolaborasi Mahasiswa PGSD UNNES dengan SDN Sendangguwo 01 dalam Pemanfaatan E-Book Edukatif

Diperbarui: 5 Oktober 2025   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi penyerahan produk kepada SDN Sendangguwo 01

Tembalang, Semarang - Jumat, 26 September 2025 - Dunia pendidikan dasar kembali mendapat angin segar dengan hadirnya sebuah e-book inovatif berjudul "Belajar Perubahan dengan Cerita Seru". Buku digital ini disusun oleh Diana Aulia, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam program Bhakti Akademisi.

E-book ini mengemas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dalam bentuk cerita menarik, ilustrasi penuh warna, dan aktivitas eksperimen sederhana. Lebih dari sekadar bahan bacaan, e-book ini mengajak siswa untuk mengalami langsung proses belajar melalui percobaan, permainan peran, hingga kuis interaktif.

Dalam e-book ini, tokoh-tokoh anak seperti Dira, Aga, Mia, hingga Ian dijadikan pintu masuk untuk memahami berbagai konsep IPAS.

  • Dira penasaran mengapa es mencair atau cuaca bisa berubah dari cerah ke hujan.
  • Aga dan Mia belajar mengenali penghuni alam, baik biotik maupun abiotik.
  • Ian menemukan fakta tentang rantai makanan saat melihat ayam dan ular di sawah.
  • Sinta belajar tentang simbiosis saat melihat burung, kupu-kupu, dan benalu di pohon mangga.

Dengan alur cerita sederhana yang dekat dengan kehidupan anak-anak, materi IPAS menjadi lebih mudah dipahami dan menyenangkan.

Keunikan buku ini adalah adanya aktivitas eksperimen yang bisa langsung dipraktikkan siswa. Misalnya, percobaan menaruh dua pot tanaman kacang hijau di tempat terang dan gelap untuk membuktikan pentingnya cahaya matahari bagi pertumbuhan.

Ada juga simulasi rantai makanan di kelas dengan kartu bergambar, di mana siswa berperan sebagai rumput, sapi, harimau, hingga jamur. Dari sini, anak-anak belajar bahwa setiap makhluk hidup punya peran penting dalam menjaga keseimbangan alam.

Sebagai bentuk implementasi nyata, penulis menjalin kerja sama dengan SDN Sendangguwo 01, Semarang. Sekolah ini menjadi mitra penerima e-book edukatif tersebut dan sekaligus tempat uji coba penerapan materi dalam pembelajaran.

Kepala SDN Sendangguwo 01 menyebut bahwa kolaborasi ini sangat bermanfaat:

"Siswa kami merasa lebih antusias ketika belajar IPAS dengan metode cerita dan percobaan sederhana. E-book ini membantu guru menyampaikan materi dengan cara yang lebih dekat dengan dunia anak-anak," ujarnya.

Selain guru, siswa pun merasakan manfaat dari media belajar baru ini. Beberapa di antara mereka mengaku lebih mudah memahami pelajaran karena disajikan dengan gambar berwarna, alur cerita, dan aktivitas bermain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline